Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Soal Dugaan Vaksin Kosong di Medan, Peneliti Beberkan 3 Kemungkinan Kemasan
21 Januari 2022 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diketahui juga ada kemasan suntikan tanpa botol kecil (vial) bernama prefilled syringe. Prefilled syringe merupakan kemasan spuit (alat suntik) yang sudah berisi cairan vaksin yang disiapkan untuk uji klinik.
Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto, membenarkan adanya spuit tersebut. Namun soal video vaksinator yang diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke tubuh siswa di Medan mesti ditelusuri lebih jauh oleh pihak terkait.
“Memang ada [prefilled syringe] dan pernah ada di awal-awal vaksinasi. Sekarang masih ada atau tidak, tentu pihak BPOM dan Kemenkes yang tahu persisnya,” ujar Tonang saat dihubungi kumparan, Jumat (21/1).
“Kita harus hati-hati menanggapi sebaran video seperti itu. Sebaiknya ditanyakan ke pihak yang berwenang untuk menelusurinya secara jelas. Khawatirnya kita komentar, padahal belum tahu yang sebenarnya terjadi,” tambah ahli patologi klinis itu.
ADVERTISEMENT
Tonang menjelaskan video yang beredar itu mesti disikapi dengan bijak, karena dianggapnya sangat sensitif dan berat. Ia pun berharap dinas terkait bisa segera memberikan klarifikasi secara jelas agar tidak menimbulkan kebingungan masyarakat.
“Semoga pihak Dinkes, Kemenkes, dan aparat terkait segera menyampaikan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ada 3 jenis kemasan vaksin COVID-19 yang beredar saat ini. Pertama yakni kemasan berupa prefilled syringe (PFS) yang merupakan produk untuk uji klinis fase 3.
Kedua adalah kemasan vaksin dari Sinovac yang dikemas dalam bentuk dus berisi 40 vial. Diketahui, per vialnya berisi 1 dosis di mana saat ini 3 juta dosis dari kemasan tersebut digunakan bagi para tenaga kesehatan.
Ketiga, kemasan vaksin yang dikeluarkan oleh Bio Farma hasil kerja sama transfer teknologi dengan Sinovac yang dikemas dalam dus berisi 10 vial. Diketahui, satu vialnya berisi 10 dosis yang telah didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk disuntikkan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT