Soal Kepulangan Rizieq, Dahnil Anzar Kini Bicara soal Dendam Politik

11 Juli 2019 13:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Rizieq usai berdoa di aksi 212. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq usai berdoa di aksi 212. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah merespons santai permohonan agar kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Syihab jadi syarat rekonsiliasi antara kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Baik Wapres Jusuf Kalla maupun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menyebut pemerintah tak menghambat jika Rizieq ingin pulang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak -- yang menyampaikan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi, menyebut persoalan ini bukan soal minta fasilitasi untuk pulang ke Indonesia.
"Yang diminta bukan fasilitasi kepulangan Habib Rizieq secara material dan lain-lain. Yang diminta adalah kelapangan dada pemerintah demi kepentingan bersama untuk membuka 'portal' yang menghalangi beliau HRS bisa kembali, mengingat beliau tidak punya kasus hukum lagi," ucap Dahnil melalui Twitter dikutip Kamis (11/7). (Dahnil mempersilakan twitnya dikutip).
Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu lalu bicara soal dendam politik. Dia berharap perkara kepulangan Rizieq tak menambah daftar dendam politik. Namun tak dirinci dendam politik dimaksud.
"Diakui atau tidak, ada dendam politik dalam sejarah kita. Saya tidak ingin kesulitan Habib Rizieq kembali ke Indonesia menambah dendam politik dalam sejarah kita," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dahnil menyayangkan komentar pejabat seperti Moeldoko yang dianggap meremehkan permintaannya terkait kepulangan Rizieq. Padahal, semua pihak tahu saat ini bangsa sedang dalam proses 'healing' pascaseteru Pilpres.
"Kunci 'portal' Habib Rizieq bisa pulang ke Indonesia ada di tangan pemerintah kita, bukan di Pemerintah Saudi seperti narasi overstay, bayar denda seperti disampaikan Dubes. Bila masalah teknis itu sebabnya, tentu sudah diselesaikan cepat. Mari kita kubur dendam politik salah satunya dengan membuka 'portal'," tegasnya.
Sebelumnya, Moeldoko merespons sinis permintaan kepulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.
"Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi pergi sendiri kok dipulangin, gimana si? Emangnya kita yang ngusir, kan enggak.Pergi pergi sendiri kok, kita ribut mau mulangin, kan gitu," kata Moeldoko di Istana Bogor, Jakarta, Selasa (9/7).
ADVERTISEMENT
"Ya pulang sendiri saja, enggak beli tiket, baru gua beliin," imbuhnya.