Soal Revolusi Putih, Fadli Bantah Jabat Komisaris PT Susu Nusantara

30 Oktober 2017 12:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saran adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, agar Pemprov DKI menggalakkan 'revolusi putih', yaitu pemberian susu untuk pelajar di DKI, diwarnai isu Waketum Gerindra, Fadli Zon, menjabat komisaris di PT Susu Nusantara.
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Fadli Zon membantah masih menjabat di perusahaan yang dikabarkan masih milik Prabowo tersebut. "Oh, dulu itu," ucap Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/10).
Fadli menyebut gagasan Prabowo soal revolusi putih ini mengemuka sebelum Partai Gerindra berdiri. Tepatnya ide itu muncul saat Prabowo menjabat sebagai ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sekitar tahun 2008.
"Ini gagasan Pak Prabowo sudah lama, juga tentu saja mengikuti apa yang terjadi di negara negara lain sehingga revolusi putih menurut saya diperlukan," tutur wakil ketua DPR itu.
Fadli menuturkan, revolusi putih ini sebetulnya terjadi di India karena minimnya asupan susu. Dengan program ini, asupan susu per liter di India itu naik drastis. Kenapa susu penting? Tentu karena susu penting untuk perkembangan otak.
ADVERTISEMENT
"Karena intake (asupan) untuk susu ini sangat mempengaruhi pertumbuhan otak, terutama pada anak anak. Dan kita per kapita intake kita masih rendah, bahkan termasuk yang terendah di dunia kalau tidak salah, saya tidak tahu statistiknya. Kira kira 10 tahun yg lalu itu masih 6 liter/tahun. Bayangkan jadi berapa tetes sehari gitu," paparnya.
Kembali soal PT Susu Nusantara, Fadli Zon menegaskan revolusi putih ini tidak terkait dengan perusahaan dimaksud. "Tidak ada aktivitas waktu itu, aktivitasnya setahun apa dua tahun ya. Belum ada Partai Gerindralah," tegasnya.