Solihin GP Sempat Bolak-balik RS: Gangguan Jantung, Paru-paru, hingga Ginjal

5 Maret 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Gubernur Jabar Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Gubernur Jabar Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Jabar, Letjen TNI (Purn) Solihin GP, meninggal dunia pada Selasa (5/3) dini hari. Kondisi kesehatan Solihin ternyata sempat menurun dan bolak balik ke rumah sakit sebelum wafat.
ADVERTISEMENT
Anak ketiga dari Solihin, Satria Kamal, mengatakan Solihin meninggal dunia pada usia 97 tahun. Sebelum meninggal dunia, Solihin sempat enam kali terkena serangan strok hingga lumpuh. Solihin bahkan harus menggunakan kursi roda.
Setelah terkena strok, Solihin tercatat tiga kali masuk ke RS Advent. Solihin pertama kali masuk ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi kemudian menolak asupan makanan. Hal itu mengakibatkan kondisi tubuhnya menurun. Namun begitu, usai ditangani, kondisinya kembali membaik dan sempat pulang ke rumah.
"Kemudian masuk lagi karena kurang asupan, makannya males ini itu akhirnya drop stamina dibawa ke rumah sakit, itu pun hanya dua malem kembali lagi," kata dia ketika ditemui di Kodam III/Siliwangi.
Solihin, menurut Satria, kembali masuk ke rumah sakit sekitar 12 hari lalu karena mengalami gangguan pada bagian pernapasan yang berlanjut ke jantung hingga ginjal. Berbagai penanganan yang dilakukan di rumah sakit tak membuat kondisi kesehatannya membaik.
ADVERTISEMENT
"Mungkin karena usia sudah lanjut dan obat yang mungkin berpengaruh akhirnya kena ke ginjal, ini yang terakhir kami tangani tentunya dokter ahli yang ada di RS Advent itu sempat dua kali dilakukan cuci darah tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan," ucap dia.
Satria mengatakan tak ada pesan terakhir yang disampaikan oleh Solihin sebelum wafat. Adapun di mata keluarga, Solihin dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas tapi berhati lembut. Solihin meninggalkan 4 anak, 9 cucu, dan 4 cicit.
"Petempur, keras dan tegas kulit luarnya tapi pada saat udah hubungan antar pribadi ya kelembutannya," kata dia.
Untuk diketahui, Solihin lahir pada 21 Juli 1926 lalu. Ia menjabat sebagai Gubernur Jabar periode pada 1970-1975. Solihin merupakan mantan perwira tinggi TNI. Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
Pernah menjadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin tahun 1964-1968. Kemudian juga pernah menjabat Gubernur Akabri Umum dan Darat tahun 1968-1970. Selain itu, dia juga anggota Dewan Pertimbangan Agung 1992-1997 dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1998.