Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Solomon Islands Rusuh, Bangunan Milik Warga China Dibakar dan Dijarah
25 November 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Protes berujung rusuh di Solomon Islands berlanjut pada hari kedua, Kamis (25/11/2021). Kali ini perusuh mulai membakar bangunan.
ADVERTISEMENT
Mereka beraksi di kawasan Chinatown di ibu kota Honiara. Bangunan milik warga dan keturunan China jadi sasaran amuk massa.
Beberapa bisnis yang dijalankan warga Tionghoa dijarah serta dibakar oleh para perusuh.
Massa yang beraksi Rabu ini, melawan perintah lockdown yang diberlakukan pemerintah setempat.
Meski kondisi begitu rusuh Pemerintah Solomon Islands berdalih situasi masih terkendali. Perdana Menteri Masasseh Sogavare bahkan menegaskan akan tetap memimpin Solomon Islands di tengah derasnya seruan agar dirinya segera mundur.
"hari ini saya berdiri di depan kalian untuk menginformasikan negara kita aman," ucap Sogavare seperti dikutip dari Reuters.
"Pemerintah ini akan terus ada dan memimpin kalian," tegas dia.
Atas kerusuhan yang terjadi, Kedubes China di Solomon Islands menyampaikan kekhawatiran. Hal ini terkait warga Tionghoa yang jadi sasaran perusuh.
ADVERTISEMENT
"Kami menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Solomon Islands untuk mengambil seluruh tindakan yang diperlukan demi melindungi warga dan bisnis China," ucap Kedutaan China.
Rusuh di ibu kota Solomon Islands dipicu protes dari warga di pulau Malaita. Mereka berunjuk rasa karena merasa diabaikan oleh pemerintah pusat di Honiara.
Pada 2019 lalu pemerintah daerah Malaita adalah pihak yang menentang keputusan PM Sogavare memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan untuk beralih ke China.
Malaita pada 2020 lalu sempat menggelar referendum pemisahan diri dari Solomon Islands. Referendum itu ditolak pemerintah pusat, mereka menegaskan pemungutan suara tidak sah.