Sopir Angkot Pemutilasi Astrid Aprilia Diduga Miliki Kelainan Seksual

24 Januari 2020 9:27 WIB
Yo, pelaku mutilasi Astrid Aprilia di Bengkulu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Yo, pelaku mutilasi Astrid Aprilia di Bengkulu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi telah menangkap YA (32), seorang sopir angkot yang memutilasi siswi SMP di Bengkulu bernama Astrid Aprilia (15). Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga pelaku memiliki kelainan seksual.
ADVERTISEMENT
"Tersangka ini sering melakukan video call dengan nomor-nomor cewek yang didapatkan dari grup sekolah yang ada di HP korban dengan memperlihatkan alat kemaluannya," kata Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong AKP Andi Kadesma dikutip dari Antara, Jumat (24/1).
Dugaan kelainan seksual itu diketahui setelah polisi memeriksa ponsel milik Astrid Aprilia yang selama ini digunakan tersangka. Di sana, YA sering melakukan video call melalui aplikasi WhatsApp kepada teman-teman korban.
​​​​​​​"Sebelumnya di media sosial Facebook banyak warga yang mengaku diteror video call oleh nomor baru, saat video call tersebut diterima, ternyata yang melakukan panggilan menunjukkan kemaluannya," ucap Andi.
Tersangka pelaku YA (32) sopir Angkot yang diduga pelaku pembunuhan pelajar di Rejang Lebong. Foto: Antarabengkulu.com
Andi menuturkan pihaknya juga memiliki bukti tersangka melakukan aksi bejat itu dari tangkapan layar yang ada di ponsel milik korban.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Andi mengatakan saat menggeledah mobil angkot dengan nopol BD 1020 GL milik tersangka, ditemukan sembilan potong celana dalam wanita. Namun belum ketahui siapa pemilik celana dalam itu.
"Celana wanita itu disimpan di dalam speaker di bawah jok angkot miliknya. Saat ini kita masih selidiki milik siapa. Karena kami konfirmasi ke nenek korban, semua celana Astrid ditandai dengan jahitan nama korban," ujarnya.
Sementara paman korban bernama Hendri mengaku pihak keluarga juga mendapat teror telepon dari nomor ponsel korban. Teror itu berupa panggilan video call dari aplikasi WhatsApp.
"Ada beberapa kali panggilan video call dari nomor korban dan saat diangkat ada orang yang menampakkan alat kemaluannya, kemudian kami melakukan pelacakan dan kemudian berhasil ditangkap polisi," kata Hendri.
ADVERTISEMENT
Selain mendapat teror berupa video call, pihak keluarga juga sempat dimintai uang tebusan sebesar Rp 100 juta. Namun permintaan itu tidak dipenuhi karena tidak pihak keluarga tak memiliki uang.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi ini terungkap setelah Astrid hilang selama dua bulan. Astrid Aprilia dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 8 November 2019
Sebelum meninggalkan rumah, Astrid Aprilia permisi ke neneknya untuk mengprint tugas sekolahnya. Astrid dibunuh oleh seorang sopir angkot berinisial YA.
Sementara YA diamankan pada (17/1) lalu setelah karena mondar-mandir menggunakan motor milik Astrid di salah satu kawasan Kecamatan Curup Tengah.
Astrid Aprilia pelajar dimutilasi di Bengkulu. Foto: Dok. Istimewa