Sopir di Pelabuhan Bakauheni Protes: 15 Jam Truk Belum Masuk, Buah Busuk

6 April 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan supir truk kendaraan barang logistik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, melakukan protes kepada petugas karena mobil sudah mengantre lama namun tidak kunjung masuk kapal. Foto: Riadi Gunawan/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan supir truk kendaraan barang logistik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, melakukan protes kepada petugas karena mobil sudah mengantre lama namun tidak kunjung masuk kapal. Foto: Riadi Gunawan/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan sopir truk kendaraan barang logistik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, protes kepada petugas karena mobil sudah mengantre lama tapi tak kunjung masuk kapal.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, Sabtu (6/4), sejumlah sopir truk melakukan unjuk rasa di depan dermaga tiga reguler. Protes tersebut ditunjukkan kepada petugas yang tengah melakukan pelayanan, para sopir kecewa dengan pelayanan pihak ASDP.
Mereka membawa barang logistik, buah-buahan dan sayur-sayuran yang apa bila harus menunggu kembali barang tersebut akan busuk dan merugi.
Para sopir mengaku, pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP terkesan berat sebelah karena lebih mengutamakan kepentingan kendaraan pribadi.
Salah satu sopir Riko mengatakan, mereka berharap, pelayanan bisa diberikan secara adil kepada seluruh calon penumpang.
"Kami sudah sabar menunggu dari semalam, ini sudah hampir 15 jam lamanya kami menunggu, buah-buahan yang kami bawa ini sudah banyak yang busuk," kata Riko di Bakauheni.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, petugas yang tengah melakukan pelayanan lebih mendahulukan kendaraan pribadi. Oleh karena itu para sopir mengaku apa bila mobil mereka tidak dimuat di dalam kapal dikhawatirkan seluruh sayur mayur yang dibawa akan busuk.
"Sebagian besar sopir mengangkut sayur mayur dan buah-buahan kami khawatir, barang bawaan kami akan rusak dan membusuk, karena terlalu lama tertahan di pelabuhan Bakauheni," kata dia.*