Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Sopir Mobilio yang Pukul Sopir TransJakarta Menyerahkan Diri ke Polisi
27 Agustus 2022 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepolisian akhirnya berhasil menangkap sopir Honda Mobilio nopol F 1604 RA yang memukul sopir TransJakarta di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (25/8) malam. Aksi pemukulan ini direkam dan videonya sempat beredar luas di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Iya," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Yandri Irsan kepada wartawan, Sabtu (27/8).
Yandri menuturkan, polisi juga mengamankan mobil yang digunakan pelaku saat insiden pemukulan itu. Namun, belum dijelaskan identitas pelaku.
Yandri menambahkan, pelaku menyerahkan diri dengan datang ke ke kantor polisi. Pelaku merupakan warga Depok, Jawa Barat.
"Menyerahkan diri," ujarnya.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria yang merupakan pengemudi mobil Honda Mobilio dengan nopol F 1604 RA berjalan ke arah bagian sopir Transjakarta. Dia pun melayangkan protesnya ke sopir Transjakarta itu.
"Lu ngantri gak di belakang. Lu ngantri tidak di belakang, gua tanya," ujar pengemudi mobil.
"Sebelah saya aja bisa masuk," balas sopir Transjakarta itu.
"Gua sudah masuk setengah di sini. Harusnya lu mikir pake otak lu," tutur pengemudi mobil itu lagi. Pria tersebut kemudian meluapkan kekesalannya dengan menampar sopir Transjakarta itu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Head Corporate Communication TransJakarta, Iwan Samariansyah, membenarkan adanya peristiwa itu. Meski demikian, dia belum dapat menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.