Sopir Pikap yang Kecelakaan dengan Renville Antonio Tak Punya SIM

15 Februari 2025 0:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi memeriksa kondisi Motor Harley-Davidson milik Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio yang rusak akibat kecelakaan di Situbondo, Jumat (14/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi memeriksa kondisi Motor Harley-Davidson milik Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio yang rusak akibat kecelakaan di Situbondo, Jumat (14/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio, tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Asembagus, Situbondo, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
Motor gede (moge) Harley-Davidson FLHX Street Glide berpelat nomor B 6789 A yang dikendarai Renville kecelakaan dengan mobil pikap bernopol P 9308 MY yang dikendarai oleh MDS (19 tahun).
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui MDS tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Dari data kendaraan yang terlibat yakni pick up P 9308 MY yang dikendarai oleh saudara MDS (19 tahun), diketahui dari hasil pemeriksaan sementara tidak memiliki SIM. Kemudian dengan kendaraan roda dua jenis Harley-Davidson plat nomor B 6789 A yang dikendarai oleh RA," kata Komarudin di Mapolda Jatim, Jumat (14/2).
"Dari hasil pemeriksaan awal sopir tidak memiliki SIM. Soal pengalaman tidaknya itu ya dibuktikan dari SIM," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sopir pikap tersebut masih diamankan di Mapolres Situbondo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampai sekarang masih kami amankan di polres," ucapnya.
Komarudin mengatakan, berdasarkan keterangan sopir pikap kecelakaan terjadi saat ia hendak berbelok menuju toko bangunan yang berada di kanan jalan.
Namun, MDS sempat mengambil haluan ke kiri dahulu sebelum berbelok ke arah kanan. Sementara di sisi kanan, terdapat motor yang dikendarai oleh Renville.
MDS mengaku sebelum kecelakaan terjadi ia sudah menyalakan lampu sein. Sementara Renville melaju dengan kecepatan tinggi karena mengejar rombongan touring.
"Jadi sempat ke kiri. Jalan sendiri cukup lebar. Dari olah TKP, lebar jalan 11 meter. Jadi sempat ke kiri, kemudian mau berputar atau berbelok ke kanan, yang persis memang di sebelah kanan di TKP, ada toko bangunan," terang Komarudin.
ADVERTISEMENT
"Keterangan dari sopir bahwa memang akan berbelok ke kanan. Dan bersamaan, ada kendaraan roda dua yang memang melintas searah ke arah timur," lanjutnya.