Soroti Harga Cabai Mahal, Gus Imin Komitmen Sediakan Akses Modal bagi Pedagang

25 November 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Muhaimin Iskandar mengunjungi pedagang cabai di Pasar Leuwi Panjang, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (25/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Muhaimin Iskandar mengunjungi pedagang cabai di Pasar Leuwi Panjang, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (25/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Islandar, berkomitmen bahwa pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin) akan menyediakan akses permodalan bagi para pedagang pasar. Hal itu disampaikannya setelah mendengar harga cabai mencapai Rp 90.000 di Pasar Leuwi Panjang, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (25/11).
ADVERTISEMENT
Komitmen itu ditegaskan setelah mendengar aspirasi para pedagang Pasar Leuwi Panjang. Harga seluruh komoditas cabai naik karena gagal panen. Hal tersebut membuat para pedagang berada pada kondisi yang rentan. Kegagalan itu juga membuat harga cabai per kilo mencapai Rp 90.000.
"AMIN berkomitmen mewujudkan kesejahteraan yang merata. Hadir untuk mereka yang jarang didengar suaranya. Kami berkomitmen menyediakan akses permodalan agar pedagang juga bisa untung, pedagang bisa menabung," ucap Gus Imin.
Berdasarkan tinjauan Gus Imin, kesulitan-kesulitan para pedagang pasar tersebut tidak lepas dari harga komoditas yang tidak pasti alias naik turun.
Cawapres Muhaimin Iskandar berkomitmen menyediakan akses modal untuk pedagang. Foto: Dok. Istimewa
Akibat tingginya harga komoditi, terkadang keuntungan para pedagang tidak bisa menutup modal. Alhasil, mereka harus memutar otak untuk mencari uang. Bahkan beberapa pedagang pasar ada yang terlilit pinjaman online yang tidak membuat untung, melainkan semakin buntung.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pecinta komentar pedas netizen, hari ini saya menyempatkan diri mengecek harga cabai di Pasar Leuwi Panjang. Saya mampir untur menyapa para pedagang pasar dan mendengarkan aspirasi mereka," ucap Gus Imin.
Baginya, warga negara Indonesia tidak hanya mereka yang kaya atau bekerja di ruangan ber-AC. Melainkan juga para pedagang cabai yang harus berjualan di bawah terik matahari.
(LAN)