Sosialisasi Sadar Wisata, Kemenparekraf Minta Kepercayaan Wisatawan Dijaga

30 Maret 2022 19:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemenparekraf menggelar sosialisasi sadar wisata untuk 10 desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/3/2022). Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Kemenparekraf menggelar sosialisasi sadar wisata untuk 10 desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/3/2022). Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar sosialisasi sadar wisata. Kali ini untuk 10 kampung wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Dimulai pertengahan Maret lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye sadar wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata dari 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) Indonesia selama 2022-2023.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan pertumbuhan Desa Wisata atau Kampung Wisata adalah simbol dari kebangkitan perekonomian Indonesia.
“Tumbuh dan berkembangnya desa wisata akan meningkatkan penghasilan masyarakat baik di lapangan pekerjaan maupun pelaku UMKM, sehingga menjadikan perekonomian Indonesia bangkit,” paparnya, Rabu (30/3).
Pengunjung bermain "Stand Up Paddle" di Sungai Oyo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (7/1/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Sandiaga juga mengapresiasi kemandirian Desa Wisata di Indonesia dalam perkembangannya, didukung keterlibatan para generasi muda sebagai champion atau tokoh di wilayah masing-masing.
Secara terpisah, dalam pembukaan kegiatan sosialisasi sadar wisata di Yogyakarta, Selasa (29/3), Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Fransiscus Xaverius Teguh, menekankan pentingnya meraih dan menjaga kepercayaan wisatawan melalui Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), dan Pelayanan Prima.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutan yang disampaikan secara daring, Frans mengatakan, sosialisasi sadar wisata sangat penting guna mempersiapkan desa atau kampung wisata dalam menyambut pengunjung, agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan.
“Ini adalah pondasi bagaimana sebuah desa atau daerah bisa survive tidak hanya di masa pandemi melainkan juga ke depannya,” tutur Frans.

Kemenparekraf Dorong Terlaksananya Sapta Pesona, CHSE, dan Pelayanan Prima

Pengunjung berswafoto di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Ratu Boko, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (24/9). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Terkait materi sosialisasi, Frans mengharapkan dapat mendorong terlaksananya hal-hal mendasar yakni Sapta Pesona, CHSE, dan Pelayanan Prima. Penerapan ketiga hal tersebut sangat signifikan dalam industri pariwisata, yang merupakan bisnis berbasis kepercayaan.
Menyoroti CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya. Sementara terkait Pelayanan Prima, ia menjelaskan hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa atau kampung wisata.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin benar-benar menghadirkan standar pelayanan yang baik sehingga meningkatkan daya saing bagi produk produk wisata kita," tegasnya.
Kemenparekraf menggelar sosialisasi sadar wisata untuk 10 desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/3/2022). Foto: Kemenparekraf
Frans juga menegaskan kampung atau desa wisata harus mempertahankan karakteristik, keunikan, dan nilai-nilai lokal yang dimiliki. “Jangan kehilangan karakteristik dan lokalitas. Ini harus kita kemas, kita kelola dengan terus berinovasi,” tuturnya.
Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, menurut Frans, menjadi kunci untuk mendorong industri pariwisata agar semakin berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, menjelaskan sosialisasi sadar wisata di Yogyakarta berlangsung dua hari dengan melibatkan 10 kampung wisata, dengan agenda:
ADVERTISEMENT
Sosialisasi sadar wisata ini, kata Florida, diikuti sekitar 500 peserta per harinya dan bersifat berkelanjutan,
“Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan terkait potensi produk pariwisata, kewirausahaan dan pelatihan bidang pariwisata lainnya yang diharapkan nantinya dari masing-masing desa dapat lahir local champion atau penggerak dalam pengembangan di desa wisatanya masing-masing,” ujarnya.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, saat sosialisasi sadar wisata untuk 10 desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/3/2022). Foto: Kemenparekraf
Sekretaris Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Anita Verawati, menyatakan pihaknya menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut,
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, yang sangat penting bagi ekosistem dan industri pariwisata khususnya di DIY, agar meningkatkan daya saing untuk menghadapi tantangan ke depan," tegasnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Ngupasan, Kauman, Syafaatiningsih Hasanah, berharap sosialisasi ini akan mendorong keterlibatan generasi muda dalam memajukan pariwisata setempat.
ADVERTISEMENT
Para peserta sosialisasi terlihat antusias mengikuti rangkaian acara. Salah satu di antaranya adalah Hermin sebagai perwakilan PKK yang berharap kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat memberikan yang terbaik bagi wisatawan dengan tetap disiplin protokol kesehatan.