Sosok Alfian Tanjung, Penceramah Anti-PKI

30 Mei 2017 11:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ustaz Alfian Tanjung di Dewan Pers (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Alfian Tanjung di Dewan Pers (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Ustaz Alfian Tanjung ditahan polisi karena ceramahnya di Surabaya pada Februari lalu diduga mengandung unsur menebar kebencian. Siapakah sebenarnya Alfian Tanjung dan bagaimana profil dan sepak terjangnya selama berdakwah?
ADVERTISEMENT
Nama lengkapnya, Muhammad Alfian Tanjung. Ia merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA). Kini ia juga merupakan Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat.
Di bidang organisasi, Alfian Tanjung merupakan pimpinan Taruna Muslim. Taruna Muslim adalah organisasi yang kerap menyuarakan kewaspadaan terhadap bangkitnya PKI. Selain itu, Alfian Tanjung merupakan Ketua Departemen Kajian Strategis DPP Gerakan Bela Negara peride 2015-2020.
Karena background seperti itulah, Alfian Tanjung dikenal dalam kajian-kajian di hadapan publik kerap menyuarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan anti-PKI. Alfian Tanjung menyebut jika dirinya telah mendalami pengetahuan tentang PKI selama lebih dari 30 tahun.
Selain aktif berceramah, Alfian Tanjung juga menuliskan sejumlah buku tentang partai yang identik dengan Muso tersebut. Buku-buku karya Alfian antara lain berjudul “Mengganyang Komunis: Langkah & Strategi Menghadapi Kebangkitan PKI" yang diterbitkan Taruna Muslim Press pada tahun 2006 dan “Menangkal Kebangkitan PKI; Stategi Perlawanan Nasional Menjaga Keutuhan NKRI” yang diterbitkan tahun 2007.
ADVERTISEMENT
Ceramahnya soal PKI sempat berujung pelaporan polisi pada akhir tahun lalu. Dalam ceramahnya ia menuduh Nezar Patria anggota PKI dan partai berlambang palu arit itu masih hidup di Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki kemudian melaporkan Alfian Tanjung ke polisi karena ceramahnya tersebut yang dinilai medelegitimiasi keberadaan pemerintah yang meyakini PKI sudah hilang di Indonesia
Terkait ucapannya itu, Alfian Tanjung sudah meminta maaf kepada Nezar Patria. Namun laporan polisi dari Teten masih diteliti oleh pihak Polda Metro Jaya hingga kini.
Pada hari Selasa (30/5) tadi, Alfian Tanjung diperiksa oleh penyidik dari Bareskrim Polri terkait cermahnya di Surabaya pada bulan Februari lalu. Ceramahnya tersebut diduga mengandung unsur menebar kebencian dan menghina golongan tertentu.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) dalam ceramahnya tersebut menyinggung beberapa hal di antaranya soal Ahok dan etnis China, penangkapan hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar dan tentu saja soal PKI.
Setelah diperiksa, Alfian Tanjung langsung ditetapkan sebagai tersangka di hari yang sama. Tak hanya itu ia juga langsung dijebloskan ke penjara.