news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Sosok Anggota Bawaslu-KPU Terpilih: Hanya 1 Perempuan; Ada Guru PKN

18 Februari 2022 7:34 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisi II DPR adakan Fit And Proper Tes calon anggota KPU Bawaslu. Foto: YouTube/DPR
zoom-in-whitePerbesar
Komisi II DPR adakan Fit And Proper Tes calon anggota KPU Bawaslu. Foto: YouTube/DPR
ADVERTISEMENT
Komisi II DPR telah menuntaskan pemilihan tujuh anggota KPU RI periode 2022-2027. Pemilihan dilakukan melalui musyawarah tertutup pada Kamis (17/2) dini hari.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dari pemilihan sebelumnya yang biasanya dilakukan menggunakan voting.
Dari musyawarah itu, disepakati 7 orang menjadi anggota KPU RI dan 5 orang menjadi anggota Bawaslu RI.
"Pada akhirnya, setelah kita melakukan simulasi berbagai hal, berbagai cara, maka kita putuskan, kita tetapkan urutan 1-14 di mana 1-7 adalah yang terpilih menjadi calon anggota KPU yang akan dilantik oleh Presiden,” kata Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia.
“Dan kita sudah menyusun 1-10, di mana 1-5 akan menjadi calon anggota Bawaslu yang akan dilantik Presiden untuk masa bakti 2022-2027,” lanjutnya.

Berikut daftar anggota KPU terpilih:

1. Betty Epsilon Idroos;
2. Hasyim Asy’ari;
3. Mochammad Afifuddin;
4. Parsadaan Harahap;
5. Yulianto Sudrajat;
ADVERTISEMENT
6. Idham Holik;
7. August Mellaz;
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia menegur hadirin saat uji kelayakan anggota KPU-Bawaslu, Rabu (16/2/2022). Foto: DPR RI

Berikut daftar anggota Bawaslu terpilih:

1. Lolly Suhenty;
2. Puadi;
3. Rahmad Bagja;
4. Totok Haryono;
5. Herwyn Jefler Hielsa Malonda;
Lalu bagaimana dengan sosok para anggota KPU dan Bawaslu terpilih ini?
Berikut rangkumannya:
Anggota Bawaslu terpilih Lolly Suhenty. Foto: Instagram/@lollysaja

Lolly Suhenty

Lolly saat ini merupakan Komisioner Bawaslu Jawa Barat, dan diamanatkan menjadi Koordinator Divisi Humas dan Hubal.
Ia menempuh pendidikan S1 di IAIN Sunan Gunung Djati dengan mengambil jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Pakuan Bogor dengan studi Ilmu Hukum.
Lolly juga diketahui aktif berorganisasi, baik saat berkuliah maupun bekerja. Ia pernah aktif di senat mahasiswa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), hingga Koalisi Perempuan Indonesia cabang Bandung dan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Lolly juga diketahui aktif menyuarakan isu-isu kesetaraan gender dan perempuan. Salah satunya ditunjukkan saat ia pernah menjadi Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) RI.
Selain itu, ia pernah menjadi Tenaga Ahli DPD RI periode 2010-2018, sampai kemudian menjadi anggota Bawaslu Jawa Barat sejak 2018 hingga saat ini.
Komisioner Bawaslu DKI, Puadi. Foto: Efira Tamara/kumparan

Puadi

Puadi saat ini menjabat sebagai salah satu komisioner di Bawaslu DKI periode 2017-2022 sebagai Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran.
Sebelum memulai karier di dunia kepemiluan, pria kelahiran Bekasi, 4 Januari 1974, itu ternyata merupakan seorang guru pendidikan kewarganegaraan (PKN).
Kiprah Puadi dalam bidang kepemiluan tak diragukan lagi. Sebelum menjadi komisioner Bawaslu DKI, ia pernah menjabat sebagai anggota Panwaslu Jakarta Barat pada 2012-2014 sebagai divisi SDM.
ADVERTISEMENT
Puadi juga pernah menjabat sebagai Ketua Panwaslu Jakarta Barat divisi hukum dan penanganan pelanggaran pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.
Puadi merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 1998. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Trilogi program Magister Manajemen dan lulus pada 2013.
Tak hanya itu, ia aktif dalam berbagai organisasi masyarakat seperti HMI, KAHMI hingga ICMI DKI Jakarta.
Rachmat Bagja. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Rahmad Bagja

Rahmat sebelumnya juga merupakan anggota Bawaslu periode 2017-2022. Ia lahir di Medan pada 10 Februari 1980.
Dikutip dari situs resmi Bawaslu, Pria berusia 42 tahun ini tumbuh besar di tanah Sunda. Pada usia 5 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Bandung. Ia menghabiskan masa remajanya di Bogor.
ADVERTISEMENT
Rahmat merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 2003. Semasa kuliah, ia aktif dalam berorganisasi. Salah satunya dalam Gerakan Mahasiswa untuk Era Reformasi.
Ia pernah memegang posisi Ketua Umum Senat Mahasiswa di Fakultas Hukum UI pada 2001-2002.
Pengalaman berorganisasi Rahmat juga meliputi Ketua Umum Komisariat HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) FH UI pada 2000-2001, Wakil Koordinator Lembaga Pengelolaan Kader HMI Cabang Depok pada 2001-2003, serta Wakil Sekretaris Umum PTKP HMI Cabang Depok pada 2001-2003.
Rahmat pada 2004 menjadi Peneliti Junior di Pusat Konstitusi Studi Hukum Fakultas Hukum UI di bawah pengawasan Jimly Ashiddiqie. Proyek penelitian dari MPR RI itu menganalisis produk-produk hukum MPR.
Ia melanjutkan studi di bidang hukum di Fakultas Hukum Utrecht University Belanda pada 2008. Ketika itu, ia menjadi Ketua Umum PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Utrecht. Kemudian, ia melanjutkan Program Doktor Ilmu Hukum pada 2010-2014.
ADVERTISEMENT
Rahmat sempat menjadi dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, sebelum terpilih sebagai anggota Bawaslu pada 2017. Ia juga pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
Anggota Bawaslu 2022-2027 Totok Hariyono. Foto: YouTube/Komisi II DPR RI

Totok Hariyono

Totok Hariyono lahir pada 5 Februari 1967 di Malang, Jawa Timur. Mengutip laman resmi Bawaslu Jatim, Totok sudah lama berkiprah di bidang kepemiluan. Ia hingga saat ini menjabat sebagai anggota Bawaslu Jatim, memimpin divisi penyelesaian sengketa.
Totok menempuh pendidikan di Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP) PGRI Malang, namun tak sampai meraih gelar sarjana. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri dan mendapat gelar sarjana hukum.
Totok mengawali karier sebagai jurnalis di Harian Pagi Memo Arema pada 1987. Kariernya di bidang jurnalistik kian menanjak hingga menjabat sebagai pemimpin redaksi di media tersebut.
ADVERTISEMENT
Tetapi setelah 20 tahun, ia memilih meninggalkan profesi jurnalis dan beralih ke bidang hukum sebagai advokat.
Selama menempuh pendidikan di IKIP PGRI, Totok aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Selain itu, ia juga sempat mendirikan sejumlah kelompok studi dan kajian di Malang hingga akhirnya berkarier di bidang kepemiluan.
Pada 2005, Totok pernah menjadi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Pilkada Kabupaten Malang, Jatim. Ia melanjutkan kariernya di kepemiluan sebagai Panwaslu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim pada 2008. Lalu selama 2009-2014, Totok menjabat sebagai anggota KPU Kabupaten Malang.
Calon anggota Bawaslu Herwyn Jefler Hielsa Malonda menjawab pertanyaan anggota Komisi II DPR dalam uji kelayakan dan kepatutan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto

Herwyn Jefler Hielsa Malonda

Herwyn Jefler Hielsa Malonda saat ini merupakan Ketua Bawaslu Sulawesi Utara.
Pria kelahiran Minahasa, 30 Januari 1972, itu menempuh pendidikan S1 dengan jurusan Pendidikan Dunia Usaha di IKIP Manado (1996). Ia kemudian mengambir gelar magister dengan Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Manado (2003).
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, ia memutuskan untuk menimba ilmu hukum dengan mengejar S1 di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (2015), dilanjutkan S2 Magister Hukum dengan konsentrasi Hukum Peradilan di Universitas Wijaya Putra, dan S3 Doktor Ilmu Lingkungan di Universitas Brawijaya Malang (Juli 2020).
Herwyn bukanlah orang baru dalam bidang kepemiluan. Dilansir dari laman Bawaslu Sulut, ia mengawali karier kepemiluannya dengan pernah menjadi Koordinator Pemantau pemilu EMC SBSI tahun 1999.
Berlanjut pada tahun 2003-2004 ia menjadi Wakil Ketua Panwaslu Minahasa, dan selanjutnya jadi Ketua Panwaslu di daerah yang sama pada 2005, 2007-2008.
Setelah itu, Herwyn berhasil lolos sebagai anggota KPU Minahasa periode 2008-2012. Dan sejak 2012 hingga sekarang ia didapuk menjadi Ketua Bawaslu Sulut. Herywn dipercaya menjadi Koordinator Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran (periode 2012-2017) dan Koordinator Divisi SDM dan Organisasi (2017-sekarang).
Ketua KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu, (12/5). Foto: Moh Fajri/kumparan

Betty Epsilon Idroos

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Betty lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 Maret 1979. Betty kini berusia 43 tahun, sebuah usia emas dalam siklus hidup manusia. Dilansir dari situs Alumni IPB, Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Pendidikannya, SD hingga SMA Betty melaluinya di Medan, pada jenjang perguruan tinggi ia memilih IPB dengan jurusan sosial ekonomi. Pada jenjang magister, Betty mengambil jurusan Ilmu Politik, FISIP Universitas Indonesia.
Setelah lulus dari kampus beralmamater kuning inilah Betty lalu aktif di kongres dan program-program terkait pemilu. Sebelumnya, ia juga concern pada isu gender, hak asasi manusia dan demokrasi.
Hingga akhirnya ia memberanikan diri bergabung dengan KPU DKI Jakarta, ia mengawali kariernya sebagai anggota Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat.
ADVERTISEMENT
Puncaknya, ia terpilih menjadi Ketua KPU DKI Jakarta periode 2018-2023. Kini, bukan tidak mungkin Betty berpeluang menjadi Ketua KPU RI, karena keputusan tersebut ada di musyawarah seluruh anggota KPU terpilih.
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari saat di Gedung KPK, Jum'at (24/1). Foto: Fanny Kusumawardhani

Hasyim Asy’ari

Hasyim menjabat sebagai anggota KPU sejak 2016 untuk kepengurusan masa jabatan 2012-2017. Saat itu ia menjadi pengganti antar waktu dari Ketua KPU Kamil Manik yang meninggal dunia.
Pada periode berikutnya yaitu 2017-2022, Hasyim kembali mengajukan diri sebagai anggota KPU RI. Ia pun terpilih dan dilantik sebagai anggota KPU.
Selain menjadi anggota KPU RI, pria kelahiran Pati, 3 Maret 1973, itu merupakan seorang dosen di Universitas Diponegoro (Undip). Di kampus tersebut ia mengajar di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
ADVERTISEMENT
Hasyim merupakan sarjana hukum dari Universitas Jenderal Soedirman. Ia lalu melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada.
Gelar Magister Sains ia dapatkan pada 1998 lewat tesis berjudul Demokratisasi Melalui Civil Society: Studi Tentang Peranan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dalam Pemberdayaan Civil Society di Indonesia 1971-1996.
Pada 2012, Hasyim lulus dari University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Di kampus tersebut ia mendapatkan gelar Ph.D dalam bidang Sosiologi Politik lewat disertasi berjudul "Konsolidasi Menuju Demokrasi: Kajian Tentang Perubahan Konstitusi dan Pilihan Raya 2004 di Indonesia”.
Pengalaman berorganisasi Hasyim juga tidak sedikit. Ia pernah menjadi anggota komisi Bidang Akademik dan Pengembangan Pengajaran Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (HTN) dan Hukum Administrasi Negara (HAN) pada 2015-2020. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Lazis Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Jawa Tengah pada 2009-2014. Serta menjadi Sekretaris Komisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Daerah Jawa Tengah, Semarang pada 2001-2006.
ADVERTISEMENT
Selain itu Hasyim juga banyak terlibat di organisasi yang berkaitan dengan Nadhalatul Ulama. Di antaranya Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Tengah, Semarang (2014-2018); Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bidang Demokrasi dan Pemilu, Jakarta (2012-2017); Wakil Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah (2010-2014), Anggota Lajnah Bahtsul Masa’il Diniyyah, Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Semarang (2000-2003).
Ketua Bawaslu Abhan (kiri) didampingi Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin di Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Tingkat Nasional Dalam Negeri dan Penetapan Hasil Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Senin (13/5). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mochammad Afifuddin

Afifuddin dibesarkan di keluarga santri kampung, Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Orang tuanya merupakan pedagang barang-barang kelontong dan petani.
Satu-satunya anak laki-laki dari empat bersaudara ini mengenyam pendidikan dasar hingga atas di Jawa Timur. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui beasiswa dari Departemen Agama untuk konsentrasi Ilmu Tafsir Hadis.
ADVERTISEMENT
Selama kuliah ia juga banyak mengikuti organisasi. Ia bergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi ini Afifuddin sempat menjadi Ketua Komisariat di UIN, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) dan Bendahara Umum PB PMII.
Pada 2005-2007 Afifuddin mengambil kuliah di konsentrasi Komunikasi Politik, Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI. Setamat S2 di UI Afifuddin terlibat di Seknas Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Di JPRR ia sempat menjadi manajer riset pada 2009-2011. Keterlibatan Afifuddin di JPRR berlanjut pada 2013-2015 sebagai koordinator nasional. Ia juga menjadi anggota dewan pengarah JPRR pada 2015-2017.
Afifuddin juga tercatat pernah menjadi pengurus PP Gerakan Pemuda Ansor.
Calon anggota KPU Parsadaan Harahap saat mengikuti fit and proper test di Komisi II DPR, Selasa (15/2/2022). Foto: Youtube/DPR RI

Parsadaan Harahap

Parsadaan Harahap lahir di Medan, 1 Juli 1972. Ia menempuh pendidikan formal hingga tingkat SMA di kota kelahirannya dari 1985-1991.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab dipanggil Parsa itu meneruskan studinya di Universitas Bengkulu (UNIB) pada 1999 dalam bidang Agronomi, dilanjutkan tingkat S2 di universitas yang sama dengan konsentrasi keilmuan administrasi negara pada 2011 silam.
Ia memiliki segudang pengalaman organisasi sejak duduk di bangku kuliah. Mulai dari Ketum SMPT Universitas Bengkulu (1995-1996), Ketum HMI Bengkulu (1996-1997), Wasekjen PB HMI (1999-2001), Ketum Dewan Pengurus Daerah KNPI Bengkulu (2001-2005), Wasekjen Dewan Pengurus Pusat KNPI (2005-2008), Ketua Dewan Pengurus Pusat KNPI (2008-2011) hingga Presidium MW KAHMI Bengkulu periode (2016-2021).
Dari pengalaman tersebut, Parsadaan memilih bergerak dalam dunia kepemiluan. Ia terpilih sebagai anggota KPU Bengkulu dua periode (2003-2012) dan naik menjadi Ketua KPU Bengkulu pada tahun 2011 hingga 2017.
ADVERTISEMENT
Parsadaan pun berpindah haluan ke Bawaslu setelah cukup lama berkecimpung di KPU. Jabatan terakhirnya yakni sebagai Ketua Bawaslu Bengkulu periode 2017-2022 dan koordinator divisi SDM dan organisasi, sebelum akhirnya naik menjadi anggota KPU RI 2022-2027.
Selama menjadi nahkoda Bawaslu Bengkulu, Parsadaan sukses memimpin Bengkulu melakukan pengawasan Pileg dan Pilpres 2014 dan Pemilu Serentak 2019 sehingga berjalan dengan baik dan lancar.
Anggota KPU RI terpilih periode 2022-2027 Yulianto Sudrajat. Foto: YouTube/DPR

Yulianto Sudrajat

Saat ini, Yulianto menjabat sebagai Ketua KPU Jawa Tengah periode 2018-2023. Karier Yulianto di dunia kepemiluan juga cukup panjang, khususnya terkait KPU.
Sebelum menjadi Ketua KPU Jateng, ia pernah menjabat sebagai anggota KPU Sukoharjo selama 2 periode dari 2008 hingga 2018.
Pria kelahiran 9 Juli 1973 ini merupakan alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Magister Ilmu Komunukasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
ADVERTISEMENT
Selain di dunia kepemiluan, Yulianto tercatat aktif di beberapa kegiatan organisasi seperti Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang GMNI Surakarta 1996, Sekretaris Persatuan Alumni GMNI Cabang Sukoharjo 2010 hingga Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan llmu Komunikasi FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1993.
Idham Holik saat fit and proper di Komisi II DPR RI, Jakarta, Senin (14/2/2022). Foto: Youtube/Komisi II DPR RI Channel

Idham Holik

ADVERTISEMENT
Pria yang akrab dipanggil Idham itu menjadi satu-satunya perwakilan Jawa Barat yang terpilih setelah tidak ada komisioner KPU asal Jawa Barat pada periode 2017-2022.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Anggota KPU Jawa Barat dari tahun 2018. Di sana, Idham menjadi Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.
Aktivitas dalam bidang kepemiluan Idham dimulai saat menjadi Koordinator Relawan University Network for Free and Fair Elections (UNFREL) pada 1999. Setelah itu, Idham memutuskan bergabung ke KPU Kabupaten Bekasi pada 2003 dan menjadi anggota selama 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, karirnya terus meningkat. Ia menduduki jabatan KPU Kabupaten Bekasi periode 2013-2018, Anggota KPU Jawa Barat (2018-sekarang), hingga anggota TPD Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (2021-2022)
Pria kelahiran Karawang, 2 Maret 1977 ini juga pernah menempuh pendidikan strata 1 dalam bidang ekonomi di Universitas Islam 45 Bekasi. Ia melanjutkan pendidikan hingga tingkat magister dan doktoral di FISIP Universitas Indonesia dengan konsentrasi studi Ilmu Komunikasi.
Beragam pengalaman organisasi telah dijalani sejak kuliah. Tercatat, Idham pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Fakultas Ekonomi Unisma Bekasi (1997-1998), Ketua Senat Fakultas Ekonomi Unisma Bekasi, Presiden Republik Mahasiswa Unisma Bekasi (1999-2000), Pengurus HMI Cabang Karawang-Bekasi (1996-2001), hingga Pengurus PB HMI (2002).
August Mellaz. Foto: manado.bawaslu.go.id

August Mellaz

Terakhir ada nama August Mellaz. Berdasarkan informasi dari akun Linkedin, August Mellaz merupakan seorang peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD).
ADVERTISEMENT
Ia merupakan lulusan UPN veteran Jawa Timur pada 2001.
August Mellaz juga dikenal sebagai aktivis Pemilu. Ia beberapa kali menyoroti soal Pemilu dalam tulisannya.