Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengenang sosok Cagub Maluku Utara Benny Laos yang meninggal akibat speedboat meledak sebagai sosok yang baik.
ADVERTISEMENT
Benny meninggal dunia setelah dirawat intensif di RSUD Bobong, Malut. Speedboat-nya meledak ketika sedang mengisi BBM di Pulau Taliabu, Malut, pada Sabtu (12/10) pukul 14.05 WIT.
Menurut Tito Karnavian, Benny merupakan sosok yang setia kawan. Selain itu, ia mengaku Benny sebagai sosok yang tak mau melihat orang lain kesusahan.
“Dia adalah sosok orang yang sangat setia kepada kawan. Selalu membela kawan. Dan dia nggak bisa melihat orang susah. Dia ingin bantu,” ujarnya di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Minggu (13/10).
Tito mengaku telah mengenal sosok Benny sejak tahun 2001. Ia bersaksi, Benny merupakan kepala daerah yang tak mau memakan uang APBD.
“Dan dia menyatakan bahwa dia tidak pernah mau makan APBD karena dia sudah selesai dengan dirinya sendiri, ya, udah cukup bagi dia, mungkin dari segi kekayaan lah ya,” ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Tito, saat menjadi Bupati Morotai, Benny sangat sungguh-sungguh untuk membangun. Ia pun mengaku terkesan melihat perkembangan Morotai di tangan Benny.
“Waktu dia bercerita mau jadi apa, Bupati Morotai saya juga sempat underestimate dengan yang bersangkutan tapi kemudian betul-betul bisa jadi ya, dan secara murni ya, dan saya pernah diundang datang ke sana saya kagum melihat banyak sekali pembangunan yang dilakukan di sana,” ungkap dia.
Tito menuturkan bahwa Benny memiliki niat baik untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Maluku Utara. Menurut Tito, Benny ingin menaikkan taraf hidup masyarakat Malut.
“Dia melihat masih banyak masyarakat Maluku Utara yang di bawah kemiskinan ya, itu yang mendorong dia bercerita kepada saya, dia ingin maju sebagai calon gubernur,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Dia selalu menyampaikan tekad ‘saya ingin mengubah Maluku Utara rakyatnya sejahtera’,” lanjutnya.
Tito pun menegaskan Benny sebagai sosok yang antikorupsi. Ia tak mencari kekayaan dari uang rakyat dan murni ingin mengabdikan dirinya.
“Dan dia menyampaikan, ‘saya tidak akan pernah mau makan dari APBD korupsi ya, saya sudah selesai dengan diri saya sendiri, tapi ini betul-betul pengabdian saya untuk masyarakat yang membesarkan saya, Maluku Utara’, itu selalu diulang-ulang terus oleh yang bersangkutan,” ungkapnya.
Terakhir, Tito menyampaikan Benny yang merupakan umat Kristiani merupakan sosok yang tak membeda-bedakan agama.
“Di Morotai dia membuktikan dia memperbaiki masjid yang besar, dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat yang muslim, dia tidak membedakan, saya melihat bahwa dia adalah sosok yang sangat pluralis dan selalu memegang teguh kebinekaan, keberagaman,” ujar Tito.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko mengungkap Benny sebagai sosok yang sangat baik.
ADVERTISEMENT
“Beliau adalah orang baik dan beliau adalah orang yang sangat baik,” tuturnya di lokasi yang sama.
“Saya ingin menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas kepergian Bapak Benny Laos, perlu saya informasikan bahwa almarhum Benny Laos adalah masih menjadi Staf Khusus Kantor Staf Presiden dan sampai saat ini beliau masih definitif, belum mengundurkan diri. Jadi masih aktif,” ujarnya.
Ia mendoakan agar Benny ditempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Moeldoko berharap Benny masuk surga.
“Semoga almarhum diterima oleh yang maha kuasa dan masuk surga,” ucapnya.
Kini, jenazah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Pihak keluarga serta rekan yang hadir sedang melakukan serangkaian ibadah.