Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Erwan Sa'ad memimpin deklarasi pembentukan Laskar Jundullah atau Tentara Allah di sebuah masjid tanpa nama di Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu. Warga menyebutnya Masjid Allah.
ADVERTISEMENT
Warga setempat sekaligus pengurus masjid yang dijadikan sebagai lokasi deklarasi, Muhammad Husein, menilai Erwan merupakan sosok ramah di mata warga dan acap kali memberikan ilmu agama.
"Beliau itu orang yang sangat baik, ramah dan beliau juga memberikan pelajaran agama gitu kan dan terkenal baiknya lah. Ramah juga. Selalu menyapa," kata dia saat ditemui di masjid, Jumat (8/1).
Mengenai pemikiran agama, menurut Husein, Erwan tak terlihat menyimpang. Erwan seringkali menekankan soal pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Disinggung soal riwayat pendidikan Erwan, dia tak mengetahuinya secara pasti. Erwan diketahui tinggal di Kecamatan Cililin yang letaknya sekitar 10 kilometer dari masjid.
"Pemikiran agamanya gak macem-macem. Jadi biasa saja, sama dengan yang lain sering (tekankan) Amar Ma'ruf Nahi Mungkar gitu kan dan tidak ada yang mencolok lah dalam penyampaian agamanya selama ini sebelum kejadian ini," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara beberapa pekan sebelum dilakukan deklarasi di masjid, tidak banyak perubahan watak dari Erwan. Namun, menurut Husein, intensitas Erwan untuk datang ke masjid jadi berkurang. Biasanya, dalam satu pekan, Erwan tak hanya pada hari Jumat datang ke masjid yang didirikannya itu.
"Akhir-akhir ini memang jarang ke sini, ke sini hanya hari Jumat saja itu pun kadang-kadang," ungkap dia.
Erwan Sa'ad dikenal warga sebagai pendakwah sejak awal tahun 2000-an. Erwan dikenal warga sebagai ustaz yang suka tausiyah keliling kampung dan antar kecamatan seperti Kecamatan Cihampelas, Batujajar dan Cililin.
Erwan ini tinggalnya di Kecamatan Cililin, 10 kilometer dari lokasi masjid di Kecamatan Cihampelas.
Pada tahun 2006, Erwan memutuskan membeli tanah untuk dibangun Masjid Allah. Pada tahun itu, hanya ada satu masjid di Kampung Sasak Bubur. Itu pun lokasinya saling berjauhan.
Warga pada saat itu dan hingga saat ini tidak mengetahui latar belakang pendidikan Erwan dan juga apa profesinya selain sebagai pendakwah.
ADVERTISEMENT