Sosok Pak Haji Misterius yang Suka Sebar Uang dari Mampang hingga Bekasi

28 Maret 2025 16:43 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manusia gerobak mendapat sumbangan makanan selama Ramadan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Manusia gerobak mendapat sumbangan makanan selama Ramadan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Cerita sosok dermawan misterius dipanggil Pak Haji, populer di kalangan manusia gerobak Jakarta. Sifat dermawannya telah menggema di Mampang, Tanah Abang, bahkan sampai ke Bekasi.
ADVERTISEMENT
kumparan menemui sekelompok manusia gerobak yang mangkal sekitar Halte Transjakarta Mampang arah ragunan, pada Jumat (28/3). Ada Hanifah (36) dan pasangan suami istri Awang (42) dan Reni (40).
Mereka mengatakan kisah sosok dermawan ini sudah melegenda jauh sebelum pandemi COVID-19. Ia membagikan uang pecahan Rp 50 ribu tak hanya ke manusia gerobak yang dijumpainya di lokasi.
Akan tetapi Pak Haji selalu di dalam mobil. Tidak tertangkap mata, hanya ajudannya, yang akhirnya mereka panggil Bogel atau Tato.
Biasanya setelah berhenti, Pak Haji bersama ajudannya akan menggumpal duit dan melemparnya uang ke sosok yang ada di lokasi.
"Kasihnya [Rp] 50 ribuan. Berdua berarti seratus. Duitnya gocapan dikuwel-kuwel dilempar. Ada 3 [orang di lokasi] berarti 3 lembar," ujar Reni kepada kumparan.
Manusia gerobak mendapat sumbangan makanan selama Ramadan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Manusia gerobak mendapat sumbangan makanan selama Ramadan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Manusia gerobak mendapat sumbangan makanan selama Ramadan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Pak Haji disebut tak pandang bulu memberikan uang. Bahkan bisa memberikan nominal lebih besar untuk lansia.
ADVERTISEMENT
"Misalnya yang lain nih yang kita nih [manusia gerobak] 50. Kayak orang yang spesial, namanya orang tua dia lebih dari 50, entah 100 atau 200, ya dari dia lah kita tau itu Pak Haji, gitu," kata Awang.
Akan tetapi, Awang mengatakan bila ingin Pak Haji berhenti, mereka tidak boleh memegang handphone, merokok, dan terlihat bersama sepeda motor.
"Tapi ya, jangan main HP sama ngerokok. kalau main HP jangan harap dilempar. Biasanya dikasih tau 'Pak Haji bentar lagi mau lewat'. Jadi biasanya siap-siap lah kalau Pak Haji mau lewat. Dari gojek [diberitahu]. Tapi ada juga dari tim uberlah kita bilangnya," terang Awang yang hari-hari mencari rongsokan di kawasan Mampang.
Dari cerita mereka, sosok Pak Haji ini orang Blok A. Dia mulai berderma selalu di antara jam 23.00 WIB-03.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Jadwalnya tidak pasti. Mereka hanya mengatakan dia bisa muncul setiap 2 kali dalam seminggu, terutama saat bulan Ramadan.
"Dia ngasih enggak cuma di sini, kadang ke Tanah Abang. Sampai daerah kota. Misalkan hari ini ke sini terus, yang lain," ujar Reni.
Awang mengaku ada pernah dapat cerita bahwa Pak Haji juga pernah muncul di Bekasi.
"Denger-denger orang Padang. Pokoknya dia punya usaha batu bara di Kalimantan. Cuma pastinya kita enggak pernah tau," sebut istri Awang.
Selama sebulan menjelang Lebaran, ketiganya mengaku sudah 7 kali mendapatkan uang dari Pak Haji. Keberadaan Pak Haji ini membantu mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari yang hanya bergantung pada hasil jual rongsokan.
Akibatnya, banyak orang-orang seperti manusia gerobak mangkal untuk menunggu Pak Haji setelah bekerja seharian mencari rongsokan di jalanan.
ADVERTISEMENT