Sosok Pendiri Matahari Store di Mata Karyawannya

Karyawan mengenang sosok Hari Darmawan. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)

Jenazah Hari Darmawan, pendiri ritel Matahari Department Store, masih disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi, Cargo Permai, Ubung, Denpasar, Bali, Senin (12/3). Tampak beberapa kerabat dan keluarga datang untuk memberikan doa kepada almarhum.

Menurut informasi yang dihimpun kumparan (kumparan.com), jenazah Hari masih akan disemayamkan hingga besok sebelum dikremasi di Nusa Dua, Badung, Bali pada Rabu (14/3).

Para pegawai Matahari Department Store dari 4 store yang ada di wilayah Bali tampak sibuk membantu selama di Rumah Duka Kertha Semadi.

M. Saefudin, Supervisor Matahari Department Store Mall Bali Galeria mengatakan, Hari merupakan sosok sederhana. Pria yang sudah bekerja sejak tahun 1994 di Matahari ini menyampaikan, Bali menjadi salah satu kota yang paling sering Hari datangi semasa hidupnya.

"Pak Hari cukup dekat dengan karyawannya, seperti Ayah kami sendiri. Almarhum sering ke Bali, paling sering malah ke Bali dan biasanya memang mampir ke toko. Jadi kami merasa kehilangan sekali atas kepergian beliau," kata Saefudin.

"Salah satu yang menjadi ciri khas almarhum adalah kesederhanaannya. Rapi dalam prepare pekerjaan. Bagaimana membimbing karyawan, berwibawa, itu yang membuat karyawan senang melihat beliau," imbuh dia.

Karyawan mengenang sosok Hari Darmawan. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)

Saefudin mengatakan, para karyawan Matahari juga membantu seluruh prosesi mulai dari disemayamkan hingga nanti jasad Hari dikremasi. "Memang untuk proses persemayaman beliau, karyawan dari Matahari turun untuk membantu di sini. Seharinya ada 15 orang, shift-shift-an, dari 4 store Matahari yang ada di Bali," tambahnya.

Di Bali ada 4 store Matahari Department Store, antara lain Matahari Duta Plaza di Denpasar, di Mall Bali Galeria, Kuta Square, dan Lippo.

Hari ditemukan tewas pada Sabtu (10/3) di Sungai Ciliwung. Meski polisi menemukan sejumlah luka di jasad Hari, mereka belum bisa memastikan ada indikasi pembunuhan atau tidak.

Karyawan mengenang sosok Hari Darmawan. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)