Sosok Putu Satria, Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior

4 Mei 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah korban penganiayaan STIP Marunda, Ketut Suastika. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ayah korban penganiayaan STIP Marunda, Ketut Suastika. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta bernama Putu Satria Ananta Rustika (19), akibat dianiaya seniornya membawa kesedihan bagi pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
Putu Satria baru 8 bulan menjadi taruna di STIP Jakarta. Dia datang dari Bali. Dia lulusan SMA 2 Klungkung, Bali.
Ayah Putu Satria, Ketut Suastika, mengatakan anaknya itu memang sudah bercita-cita masuk STIP sejak SMA.
"Sejak SMA. Nyari sekolah kedinasan," kata Suastika di Bali, Sabtu (4/5).
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Pihak keluarga dan Putu Satria sering berkomunikasi. Tak pernah ada cerita buruk yang disampaikan Putu Satria selama dia berada di STIP Jakarta. Termasuk soal adanya kekerasan.
"Tanggal 1 pas libur. WA aja tanya sepeda motor biar dipasang strip, sama ibunya juga sering komunikasi. Enggak pernah [cerita dipukul]. Selama ini tak tanyain gimana di sana, aman, baik-baik saja gitu," ujarnya.

Dikenal Tak Neko-neko

Ayah korban penganiayaan STIP Marunda, Ketut Suastika (kanan). Foto: Dok. Istimewa
Suastika menyebut anaknya itu baik, tak neko-neko dan hormat kepada siapa pun. Putu Satria juga suka berorganisasi dan hobinya olahraga.
ADVERTISEMENT
"Anaknya baik, engga neko-neko, hormat sama siapa pun. Polos orangnya, enggak ada kebrutalan, suka berorganisasi, hobinya olahraga," tuturnya.
Suastika sedih harus menerima kenyataan seperti ini. Anaknya tewas di tangan seniornya.
"Enggak nyangka sih, mendapat kabar siang, enggak nyangka banget," katanya.