Sosok Remigo Yolando Berutu, Bupati Pakpak Bharat yang Di-OTT KPK

18 November 2018 12:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu. (Foto: Facebook/Jonni Feber Solin)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu. (Foto: Facebook/Jonni Feber Solin)
ADVERTISEMENT
KPK kembali mengamankan kepala daerah yang diduga tersangkut korupsi. Kali ini yang ditangkap adalah Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, yakni Remigo Yolando Berutu.
ADVERTISEMENT
Remigo adalah politikus Partai Demokrat yang lahir di Medan, 6 September 1969. Ia merupakan lulusan ekonomi dari Universitas Trisaksi, kemudian melanjutkan studi magisternya di Universitas La Trobe, Melbourne, Australia, dan lulus pada tahun 2000.
Ia merupakan Bupati Pakpak Bharat periode kedua, setelah sebelumnya menjadi bupati periode 2010-2015. Sebelum maju di Pilbup, ia juga pernah menjadi Wakil Bupati Pakpak Bharat periode 2007-2010.
Remigo kembali mengikuti Pemilihan Bupati Pakpak Bharat untuk periode 2015-2020. Bersama pasangannya, Maju Ilyas Padang, Remigo berhasil mengungguli dua pasangan lawannya.
Pasangan nomor satu ini diusung oleh 8 partai, yakni NasDem, Demokrat, PAN, Gerindra, PKPI, PBB, Hanura dan PKB.
Remigo merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Pakpak Bharat. Beberapa hari lalu, Remigo diketahui menghadiri pelantikan kelompok relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Medan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Remigo tengah dalam perjalanan menuju Jakarta setelah diamankan KPK pada Minggu (18/11) dini hari. Selain Remigo, KPK juga mengamankan lima orang lainnya yang ditangkap di Medan dan Jakarta, di antaranya PNS hingga pihak swasta.
Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, OTT terkait dugaan transaksi proyek dinas Pekerjaan Umum (PU) di Pakpak Barat. Penerimaan yang tang terjadi diduga mencapai ratusan juta rupiah.
"Dari kegiatan ini teridentifikasi dugaan transaksi terkait proyek dinas PU di Pakpak Bharat. Diduga penerimaan telah terjadi beberapa kali, dengan nilai ratusan juta," kata Agus kepada wartawan, Minggu (18/11).