Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Sosok Satpam yang Dibunuh Anak Majikan Bogor: Tulang Punggung Keluarga, 4 Anak
18 Januari 2025 15:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keluarga Septian (36 tahun), satpam rumah mewah yang dibunuh oleh anak majikannya, meminta pelaku agar dihukum berat. Septian ditemukan tewas di rumah majikannya di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
"Pihak keluarga penginnya hukum itu jangan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, minta keadilannya," ujar adik ipar korban, Aris Munandar (40), kepada wartawan, Sabtu (18/1).
Aris menyebut, jenazah Septian diberangkatkan dari rumah sakit pada Jumat sekitar pukul 21.30 WIB dan tiba di rumah duka di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu (Pelabuhan Ratu), Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1) sekitar pukul 00.00 WIB.
Semasa hidup, Septian merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Mendiang meninggalkan seorang istri, satu anak kandung, dan tiga anak sambung.
"Anak dari korban satu, cuma anak sambungnya tiga, jadi totalnya empat orang anak. Semuanya tergantung ke almarhum, ke korban," ujar Aris.
Pihak keluarga mendapatkan informasi Septian tewas pada Jumat (17/1) siang. Polisi yang menelepon meminta keluarga segera ke RSUD Ciawi, Bogor.
ADVERTISEMENT
Di rumah sakit, pihak keluarga diminta untuk menandatangani surat persetujuan autopsi untuk proses penyelidikan.
Saat di rumah sakit itu pula, Aris melihat banyak sekali luka di tubuh Septian. Mulai dari leher hingga pinggang. "Lukanya karena benda tajam," ucap Aris.
Dari hasil penyidikan, polisi menemukan bahwa pelaku adalah anak dari pemilik rumah bernama Abraham. Dia pun kini dijerat sebagai tersangka. Tak hanya itu, saat diperiksa, Abraham ternyata positif narkoba.
Dugaan sementara, pelaku menganiaya Septian karena kesal.
"Jadi ini masalahnya si satpam sering mengadukan pelaku 'sering pulang malam' ke orang tuanya. Sejak saat itu dia kesal, jadi ini akumulasi kekesalannya," kata Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, Jumat (17/1).