Sosok Staf UIN Alauddin Makassar yang Sodomi Belasan Mahasiswa

18 Maret 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Belasan mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar diduga menjadi korban sodomi. Pelaku berinisial SS merupakan pegawai atau staf di Fakultas Syariah dan Hukum.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan aksinya, SS diduga mengiming-imingi korban untuk membantu nilai tugas hingga skripsinya. Lalu, siapa sebenarnya SS?
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Muammar Muhammad Bakry mengatakan, SS bukanlah staf, pegawai atau honorer di UIN Alauddin Makassar. Ia menyebut, SS adalah pekerja lepas atau freelancer.
"SS hanya freelancer yang dilibatkan oleh fakultas dalam kegiatan-kegiatan dengan Surat Keputusan (SK) Kepanitiaan yang bersifat Ad Hoc," kata Bakri dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (18/3).
SS merupakan alumnus di Fakultas Syariah dan Hukum yang memiliki kemampuan jurnalistik dan IT. Dengan kemampuannya itu, ia kerap dilibatkan di berbagai kegiatan kehumasan.
"Kami meminta bantuannya dibuatkan rilis terkait publikasi setiap kegiatan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Karena kasus ini, pihak universitas telah memberhentikan SS dari tugasnya. SK-nya telah dicabut.
"Selaku Dekan, saya sangat menyayangkan jika benar SS melakukan hal yang disangkakan. Tentu pihak korban berhak untuk melakukan proses lebih lanjut," tuturnya.
UIN Alauddin Makassar memiliki Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) yang selalu siap untuk melakukan pendampingan korban apabila terjadi indikasi pelecehan atau kekerasan seksual.
"Namun juga sangat disayangkan jika SS tidak melakukan hal tersebut lalu aib itu diumbar ke media. Tentu sangat merusak nama baik lembaga. Seharusnya tetap menjaga asas praduga tak bersalah. Nanti setelah terbukti secara hukum, jika dibutuhkan keterangan bisa disampaikan," pungkasnya.
Wakil Ketua Dema UIN Alauddin Makassar periode 2022, Aqil Al-Waris, mengatakan korban lebih dari 10 orang dan pihak kampus sudah mengetahuinya. Ia juga mendengar pelaku tak hanya melakukan sodomi, tapi juga pelecehan seksual lainnya.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari 10, banyak. Banyak korbannya. Yang 10 melapor maksudnya yang ditahu sama pihak jurusan. Belum lagi yang mungkin kita tidak tahu ada yang di luar 10 itu. Ada juga itu yang VCS, yang video call saya dengar," kata Aqil kepada kumparan, Jumat (17/3).