Spanduk Menolak Menyalatkan Jenazah di Sekeliling Jakarta

13 Maret 2017 21:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Baliho dicopot di RW 5 kelurahan Kramat, Jakpus (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baliho dicopot di RW 5 kelurahan Kramat, Jakpus (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Spanduk agar tidak mengangkat jenazah mereka yang memilih penista agama yang terpampang di kawasan RT/RW 05/05 Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, sudah dicopot lima hari yang lalu oleh petugas Satpol PP. Pencopotan dilakukan atas instruksi pihak Kelurahan Kramat. Spanduk itu hanya bertahan satu hari.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu saya lagi kerja, tiba tiba dihubungi Lurah Kramat, bahwa ada sapnduk yang berbunyi "TIDAK MENGANGKAT JENAZAH pembela penista agama," ujar Abdul, Ketua RW 5, RT 5, Kramat Sentiong di Sekretariat RW yang ditemui kumparan (kumparan.com) Senin (13/3).
Abdul mengaku tidak mengetahui sama sekali siapa yang memasang spanduk itu di kawasan RT 05. Sehari sesudah pemasangan, spanduk langsung dicopot oleh pihak Kelurahan pada Rabu lalu (8/3).
Abdul menjamin, pemasangan spanduk itu tidak berpengaruh apa-apa. Warga yang meninggal tidak akan dibiarkan jenazahnya ditelantarkan, walau dia memilih pasangan nomor dua.
"Atas instruksi Kelurahan Kramat, Satpol PP mencopot Baligho tersebut pada pukul 10.00 WIB," tutup Abdul.
Spanduk di Kemayoran
Hal berbeda terjadi di Kemayoran. Spanduk penolakan salat jenazah masih terpasang di sekitar Masjid Ar Rohmah, RT 04/RW 03 Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Spanduk penolakan jenazah di Kemayoran. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk penolakan jenazah di Kemayoran. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Menurut Abdur Rosyid, pengurus Masjid Ar Rohmah, spanduk itu sudah terpasang pada Senin (13/3) pagi.
"Saya baru saja lihat tadi pagi ini spanduk. Sepertinya baru dipasang semalam, cuma saya kurang tahu juga" kata Rosyid.
Rosyid mengatakan, pihak pengurus masjid tidak mengetahui pemasangan ketiga spanduk tersebut. "Dari pengurus masjid sendiri, tidak ada urusan dengan pembuatan dan pemasangan spanduk-spanduk tersebut," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Makbul, yang juga pengurus masjid Ar Rohmah. "Saya saja baru liat itu spanduk, kemarin siang belum ada itu spanduk," ujar Makbul. Tidak diketahui siapa yang memasang spanduk. Pengurus masjid juga tidak ambil pusing.
Ada 3 spanduk bertuliskan penolakan kepengurusan jenazah dan ajakan untuk memilih gubernur muslim yang terpasang di sekitar masjid ini. Dua spanduk terpasang di dekat gang kecil sebelah masjid dan persimpangan ke arah Jalan N, Utan Panjang. Sedangkan, satu spanduk lagi terpasang di depan masjid Ar Rohmah.
ADVERTISEMENT
Spanduk lainnya juga terpasang di Setiabudi, Jaksel, kemudian juga di Cakung, Jakarta Timur. Spanduk itu banyak hanya sekadar dipasang saja. Pengurus masjid menyampaikan akan tetap menyalatkan jenazah orang Islam yang meninggal.