Spanduk ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’ Muncul di Medan, Satu Jam Kemudian Hilang

7 Desember 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Spanduk yang bertuliskan ‘tolak cawapres asam sulfat’ muncul di Kota Medan. Salah satunya di Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia. Spanduk tersebut berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di Jalan Mongonsidi sekitar pukul 15.30 WIB, baliho tersebut sudah tidak ada.
Dalam video yang muncul di media sosial hari ini, di sebelah spanduk itu ada spanduk caleg dalam posisi terbalik. Spanduk itu masih ada, tak berubah posisinya.
Sopian, warga sekitar yang berada di lokasi, mengatakan spanduk bertuliskan ‘tolak cawapres asam sulfat’ sepenglihatannya hanya terpasang sekitar satu jam.
“Tadi kalau enggak salah jam 11-an gitu masangnya, saya baru dateng mau kerja. Terus jam 12-an saya ke warung, balik-balik udah enggak ada,” kata Sopian saat ditemui kumparan di lokasi, Kamis (7/12).
Meski begitu, belum diketahui siapa yang memasang dan siapa menurunkan spanduk itu.
Asam sulfat belakangan memang sedang ramai diperbincangkan usai cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka salah sebut saat membahas kebutuhan ibu hamil. Gibran menyebut asam sulfat, yang seharusnya asam folat.
ADVERTISEMENT
Asam sulfat sering digunakan dalam industri kimia dan manufaktur, misalnya dalam pembuatan pupuk, aki, pulp, dan kertas.
Menanggapi baliho itu, DPD Gerindra Sumut yang merupakan partai Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran, santai saja. Menurutnya, hal tersebut biasa terjadi di tahun politik.
“Ya inilah tahun politik, emang selalu ada yang begitu. Bagi saya sih biasa biasa aja. Dan kejadian (salah sebut oleh Gibran) sangat manusiawi,” kata Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan saat dihubungi.
“Mestinya kan bukan hal-hal yang sesuatu yang, manusiawi yang sangat biasa lalu dibesar-besarkan digembor-gemborkan, kayak nyindir-nyindir,” sambungnya.
Selain di Jalan Mongonsidi, ada satu spanduk lainnya yang sama. Tepatnya di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang. Namun belum diketahui, apakah spanduk tersebut masih terpasang atau tidak.
ADVERTISEMENT