Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Spesifikasi Kapal Selam Scorpene Asal Prancis Yang Dibeli Indonesia
10 Februari 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Selain berhasil mengakuisisi sebanyak 42 pesawat Rafale dari Prancis, Pemerintah Indonesia juga sukses mendatangkan kapal selam Scorpene untuk memperkuat sistem alutsista Indonesia khususnya di kawasan perairan.
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto mengatakan kesepakatan kerja sama tercapai antara Indonesia dan Prancis untuk urusan riset dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group Prancis.
Pembelian kapal selam Scorpene termasuk sistem persenjataan, suku cadang, hingga pelatihan juga termasuk dalam kerja sama tersebut.
"Hari ini kita telah tanda tangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan NAVAL grup dari Prancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam scorpene dengan AIP beserta persenjataan dan suku cadang suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan," ujar Prabowo kepada wartawan, Kamis (10/2).
Kapal selam Scorpene sendiri adalah kapal selam kelas diesel electric attack yang dilengkapi dengan propulsi diesel dan propulsi udara-independen tambahan (AIP).
ADVERTISEMENT
Kapal selam buatan DCNS Prancis bertenaga konvensional dengan berat 1.500 ton dan dapat mencapai kedalaman 300 m. Kapal selam kelas Scorpene memiliki empat subtipe versi yakni diesel-listrik konvensional CM-2000, turunan air-independent propulsion (AIP) AM-2000, kapal selam pantai CA-2000 yang diperkecil, dan S-BR yang diperbesar untuk Angkatan Laut Brasil.
Scorpene terdiri dari empat varian yakni CM-2000 (61,7 meter) AM-2000 (70 meter), CA-2000, dan S-BR (75 meter). CM-2000 sendiri merupakan kapal selam diesel listrik konvensional.
Sementara AM-2000 sudah menggunakan Air Independent Propulsion (AIP) yang membuatnya lebih tahan lama menyelam dan versi modifikasi dari sistem propulsi nuklir Prancis dengan menggunakan campuran ethanol dan oksigen cair berbahan radioaktif.
Sementara itu, CA-2000 lebih kecil ukurannya karena memang difungsikan untuk menjaga pantai. Terakhir, Prancis membangun Scorpene 1000 (50 meter) atau juga dikenal dengan Mini Scorpene.
ADVERTISEMENT
Scorpone dikembangkan DCNS berdasarkan kapal selam tenaga nuklir kelas Amethyste punya Angkatan Laut (AL) Prancis.
Salah satu keunggulan Scorpene dengan kapal selam lainnya adalah kemampuannya untuk membawa sekitar 30 ranjau laut dan mampu melaju hingga 20 knots (37 kilometer/jam) di dalam air dan 12 knots (22 kilometer/jam) di permukaan.
Scorpene dirancang secara khusus untuk ekspor dan menggunakan sistem tempur Submarine Tactical Integrated Combat System (SUBTICS) yang juga diterapkan pada kapal selam nuklir AL Prancis.
Tak cukup sampai di situ, kapal selam Scorpene juga memiliki teknologi senyap yang tinggi sehingga membuatnya sulit terpantau lawan. Scorpene diklaim memiliki teknologi radar yang bisa mendeteksi jarak jauh dengan kekuatan menyerang yang juga tak bisa dianggap enteng.
ADVERTISEMENT
Teknologi canggih lainnya yang terdapat pada Scorpene adalah Combat Management System (CMS) dengan tipe SUBTICS. Diketahui CMS Subtics memiliki 6 konsol umum multifungsi yang dapat digunakan untuk melakukan proses eksekusi penembakan.
Selain dapat digunakan dalam proses eksekusi penembakan, CMS Subtics juga dapat digunakan mengklasifikasi teman atau musuh. Sehingga proses CMS Subtics kapal selam Scorpene dapat mendeteksi lawan secara akurat.
CMS Subtics Scorpene pun terhubung ke dalam sistem komando dan penanganan data taktis sistem kontrol senjata.
Selain Indonesia, Scorpene juga telah digunakan sebagai sistem alutsista di beberapa negara di antaranya Chili (2 kapal), Spanyol (1 kapal), Malaysia (2 kapal), India (6 kapal), dan Brazil (6 kapal).
Kapal Selam Milik Indonesia
Hingga kini Indonesia tercatat memiliki lima kapal selam yakni Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405, KRI Cakra-401, dan KRI Nanggala-402 (tenggelam beberapa waktu lalu). 3 Kapal selam baru TNI merupakan hasil kerja sama dengan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Tugas kelima kapal selam tersebut termasuk berat mengingat Indonesia mempunyai cakupan penjagaan wilayah yang cukup luas yakni sekitar 650.000 m².
Jumlah kapal selam Indonesia bahkan masih kalah dengan negara yang memiliki cakupan wilayah perairan yang lebih kecil seperti Vietnam (6 kapal selam) dan Singapura (20 kapal selam).
Untuk urusan spesifikasi, kapal selam Indonesia terus memiliki peningkatan. Seperti misalnya KRI Alugoro-405, salah satu kapal selam uang dibuat oleh perusahaan dalam negeri yaitu PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) asal Korea Selatan.
Kapal ini diketahui dapat melaju dengan kecepatan 21 knot di bawah permukaan laut. Tak hanya itu, KRI Alugoro-405 pun mampu menyelam sedalam 310,8.
ADVERTISEMENT
Kapal ini juga mampu menjelajah bawah air selama 50 hari dan dapat menampung sebanyak 40 kru kapal di dalamnya.
Karenanya pembelian 2 kapal selam Scorpene dari Prancis jelas membawa angin segar khususnya bagi pengamanan di wilayah perairan Indonesia. Meski masih jauh dari target 12 kapal selam yang ditargetkan untuk dimiliki Indonesia.
Namun hadirnya Scorpene tentu dapat jadi solusi bagi negara untuk membantu menjaga wilayah perbatasan Indonesia dari ancaman yang mungkin muncul di bawah laut.