Spesifikasi Pesawat Latih Tempur T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

19 Juli 2022 8:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat tempur T-50i Golden Eagle TNI AU melakukan formasi flypast seusai latihan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus saat melintasi Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat tempur T-50i Golden Eagle TNI AU melakukan formasi flypast seusai latihan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus saat melintasi Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pesawat tempur jenis T50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Senin (18/7). Pesawat latih tempur Lanud Iswahjudi Madiun itu disebut hilang kontak pada pukul 19.25 WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya resminya, TNI AU membenarkan pesawat hilang kontak. TNI AU menyebut Pesawat Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun yang diawaki satu penerbang itu dilaporkan mengalami kecelakaan saat tengah melakukan latihan Night Tactical Intercept.
Merujuk laman resmi TNI AU, pesawat T50i Golden Eagle merupakan pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea yang dikembangkan oleh pihak Korean Aerospace Industries bersama Lockheed Martin asal AS.
Pesawat T50i Golden Eagle tergolong sebagai pesawat tempur yang kerap digunakan TNI AU untuk kebutuhan latihan.
T50i Golden Eagle adalah pesawat yang ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong hingga 17.700 pounds. Tak sampai di situ, T50i Golden Eagle juga disebut mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 km per jam).
ADVERTISEMENT
Dalam konfigurasi lengkap, pesawat itu memiliki bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton). Namun dengan bobot tersebut tak menghalangi T50i Golden Eagle yang dapa mampu dengan mudah menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi.
Pesawat tempur T-50 Golden Eagle milik TNI AU tipe T-50 mengawal kedatangan rombongan Pawai Bendera atau Flag Relay di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Adhim/kumparan
Golden Eagle T50i memiliki panjang 43 kaki (13,106 meter) serta lebar sayap 31 kaki (9,448 meter), dan tinggi 16 kaki (4,87 meter).
T50i dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.
Di kalangan penerbangan tempur, T50i Golden Eagle sekelas dengan kompetitor utamanya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia), Aermacchi M-346 (Italia), atau L-159 buatan Ceko.
ADVERTISEMENT
Disamping kemampuan itu, Pesawat latih tempur itu juga dapat dilengkapi peralatan tempur dan radar. Konfigurasi tambahan itu jelas dapat membantu pesawat menjalankan peran sebagai pesawat tempur yang ditempatkan di garis depan.
Sekilas, tampilan T50i memang mirip dengan pesawat F-16. Bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16. Kemiripan lainya yakni bubble canopy, wing, dan fuselage yang dimiliki keduanya. Kemiripan keduanya tak jarang banyak pihak menyebut T50i ini dengan sebutan 'Baby Falcon'.
Ilustrasi pesawat T50i Golden Eagle. Foto: Shutterstock
Sebagai pesawat tempur, T50i disebut juga memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole. Selain itu, T50i Golden Eagle juga diklaim sanggup bertempur di udara dan memiliki serangan yang terbilang cukup mematikan bagi sasaran bawah dengan total kapasitas angkut persenjataan mencapai 5 ton.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Golden Eagle T50i juga telah dilengkapi dengan persenjataan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis misi. Pesawat ini dilengkapi kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menembakkan tak kurang dari 2.000 peluru per menit.
Kanon ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepat di leading edge extension pesawat. Ada lima external station pada bagian under fuselage, dan under wing, serta dua missile launcher rail pada wing tip untuk membawa semua jenis bom, rudal, ataupun roket.