Spesifikasi Senapan AK101 yang Tewaskan 3 Anggota Brimob di Blora

11 Oktober 2017 8:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senjata AK 101. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Senjata AK 101. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang anggota Brimob Pati, Jawa Tengah, Brigadir Bambang Tejo (36) diduga menembak 2 temannya yang juga sesama anggota Brimob. Saat itu ketiganya sedang mengamankan sumur pengeboran minyak milik PT Sarana GSS Trembul (SGT) di Desa Trembul, Blora.
ADVERTISEMENT
Brigadir Bambang menggunakan senjata jenis AK101 untuk menembak temannya pada Selasa (10/10) sore. Diduga senjata ini juga yang dia gunakan untuk bunuh diri dengan menembak kepalanya. Seperti apa spesifikasi AK101?
Dikutip dari berbagai sumber, AK101 merupakan senjata senapan serbu jenis terbaru dari seri Kalashnikov buatan Rusia. AK-101 dibuat untuk pasar ekspor, dan menggunakan peluru berkaliber kal. 5.56 x 45 mm NATO, yang merupakan kaliber peluru standar NATO.
AK-101 adalah senjata yang bisa ditembakkan dalam mode semi otomatis dan otomatis. Prosedur pembongkaran AK-101 dan seri pendahulunya, AK-74 adalah sama. AK-101 diharapkan bisa menggabungkan keandalan senapan Kalashnikov dengan kelaziman peluru 5.56 x 45 mm NATO.
Senapan ini dibuat menggunakan bahan komposit modern, antara lain polimer yang menjadikannya jauh lebih ringan dari versi terdahulunya. Pembaruan yang terdapat pada AK-101 juga di terapkan pada seri AK-103 dan seri AK-10X lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain Indonesia, salah satu negara pemakainya adalah Uni Emirat Arab dengan tambahan peralatan pelontar granat jenis GP-30 pada senapan serbu tersebut. Salah satu kesalahpahaman umum yang sering terjadi adalah AK-101 telah menjadi senapan serbu utama Rusia tetapi itu tidak benar, AK-74M masih menjadi senapan andalan Rusia.
Brimob telah menggunakan senjata ini sejak awal reformasi. AK101 digunakan Brimob saat menghadapi GAM di Aceh. Operasi Satgas Tinombala di Poso saat memburu teroris Santoso juga menggunakan AK101 dan AK102.
Hingga tahun 2017, jumlah senapan serbu yang dimiliki Brimob sekitar 17.000 dari seluruh anggota Brimob yang berjumlah 31.000 personel.