Sri Mulyani Akan Pangkas Biaya Perjalanan Dinas

30 Mei 2017 18:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sri Mulyani Menteri Keuangan. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Pemerintah memastikan akan mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) ke DPR pada awal Juni 2017. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada beberapa langkah untuk menjaga anggaran agar tetap kredibel.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan pemangkasan anggaran, antara lain biaya belanja barang seperti untuk perjalanan dinas.
"Kami memperkirakan ada sekitar Rp 16 triliun yang bisa kami sisir dari belanja barang," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/5).
Selain itu, revisi yang akan dilakukan adalah terkait proyeksi penerimaan negara dari sektor minyak. Menurut Sri Mulyani, ada perubahan harga minyak yang saat ini sudah mencapai 50 dolar AS per barel.
Sedangkan dalam APBN, asumsi harga minyak adalah 45 dolar AS per barel. "Kita juga melihat dari sisi cost recovery mungkin akan ada kenaikan sedikit," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Sri Mulyani mengatakan tahun ini masih akan tekanan dari sisi penerimaan negara. Berdasarkan evaluasi setelah pelaksanaan pengampunan pajak atau tax amnesty, pertumbuhan penerimaan perpajakan yang sebelumnya ditargetkan 16 persen, diprediksi hanya bisa mencapai 13 persen.
"Sehingga secara total APBN 2017 ini akan ada kenaikan penerimaan dari harga minyak, tapi ada penurunan dari penerimaan pajak. Secara total mungkin ada net sekitar Rp 15 triliun," ujarnya.
Sementara dari sisi pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani mengaku optimistis tahun ini bisa mencapai 5,3 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dari target dalam APBN 2017 sebesar 5,1 persen.
"Untuk bisa mencapai 5,3 persen kita harus tumbuh lebih tinggi di kuartal 2,3, dan 4, sekitar 5,4. ini adalah suatu tantangan yang tidak mudah," katanya.
ADVERTISEMENT