Sri Sultan Akan Cek Kerusakan di Museum Tamansiswa Usai Ricuh PSHT-Suporter Bola

5 Juni 2023 18:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (19/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (19/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X akan mengecek kerusakan di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya. Museum yang terletak di Jalan Tamansiswa itu terdampak kericuhan antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter bola PSIM Yogyakarta, Brajamusti.
ADVERTISEMENT
"Saya tanyakan dulu, aku ora ngerti, ya kalau itu cagar budaya nanti kalau pemda bisa bantu ya nggak apa-apa," kata Sri Sultan, Senin (5/6).
Sultan mengatakan sampai sejauh ini dia belum tahu kerusakan yang terjadi di museum itu seperti apa.
Sementara itu, Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pihaknya akan menyelidiki kerusakan yang terjadi.
"Kalau itu cagar budaya, ya, dengan dinas kebudayaan, jangan sampai treatment yang kita lakukan nanti keliru, tetapi kita akan coba lihat seberapa parah kerusakan-kerusakan yang ada," katanya.
Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogyakarta pada Minggu (4/6) malam berdampak pada Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya. Pintu belakang bangunan museum yang dulu merupakan rumah Ki Hadjar Dewantara rusak. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Pasti nanti Disbud bersama dengan tim baik itu DIY maupun pemkot nanti akan melihat sejauh apa kerusakan itu," bebernya.
Sultan Sampaikan Pentingnya Bebrayan Paseduluran
Sultan mengingatkan masyarakat untuk mengedepankan persaudaraan dan kebersamaan dalam setiap menghadapi permasalahan.
ADVERTISEMENT
"Marilah selalu mengedepankan laku sareh, sabar, dan mawas diri, dengan mengedepankan semangat bebrayan paseduluran," kata Sultan.
Sultan menjelaskan dengan semangat ini setiap kesalahpahaman dapat diselesaikan dengan damai dan bermartabat. Serta mengedepankan dasar prinsip musyawarah dan mufakat.
"Pemda DIY dan Polda DIY siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik, agar segera tuntas melalui jalur mufakat dan kekeluargaan," jelasnya.
Warga DIY maupun di luar DIY diminta untuk tidak terprovokasi isu liar maupun hoaks yang ada di medsos. Komunitas Jaga Warga juga diminta untuk menjaga kondusifitas, dan memperkuat koordinasi dengan kepolisian.
"Mari bersama-sama meresapi makna Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa demi kemaslahatan bersama, dengan menahan diri dari berbagai goda hasutan dan provokasi," katanya.
ADVERTISEMENT
"Mari menjaga perdamaian, ketertiban, dan keharmonisan mengedepankan Bebrayan Paseduluran," jelasnya.
Sebelumnya, ricuh di Jalan Tamansiswa Yogyakarta pada Minggu (4/6) malam juga berdampak pada Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya yang terletak di jalan tersebut.
Pintu belakang bangunan museum yang dulu merupakan rumah dari Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara rusak.
"Ada pintu yang jebol juga untuk menyelamatkan massa," kata Kepala Museum Tamansiswa Ki Murwanto, Senin (5/6).
Selain itu ada pula kursi yang terlempar dan bergeser dari tempatnya."Peninggalan Ki Hadjar Dewantara berupa meja, dan kursi, yang kemarin terlempar jauh," katanya.
Dijelaskan, kursi yang terlempar itu dahulu pernah diduduki Ki Hadjar Dewantara dan tokoh-tokoh bangsa lainnya seperti Soekarno.