Sri Sultan Antisipasi Melonjaknya Pasien COVID: DIY Kekurangan Tenaga Kesehatan

29 Desember 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Penambahan kasus demi kasus corona tak pelak membuat tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien corona di rumah sakit rujukan menipis. Hal itu terjadi pula di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY. Sri Sultan merespons.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta RSPAU Hardjolukito menambah 100 tempat tidur.
"Sudah minta Hardjolukito menambah yang 100 dan kabupaten kota saya minta untuk menambah. Ya semoga menurunlah (kasus corona)," kata Sri Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (29/12).
Hal senada juga disampaikan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Menurutnya masih ada 1 lantai di RSPAU Hardjolukito yang bisa digunakan. Namun pihaknya kesulitan soal ketersediaan nakes.
"Nakesnya yang nggak ada. Di Hardjolukito ada 1 lantai tapi kan enggak bisa operasional kalau tidak ada nakes. Jadi kita kesulitan tenaga kesehatan," kata Aji.
Aji menjelaskan penambahan tempat tidur harus diiringi dengan penambahan nakes. Dari sekitar kebutuhan 200 nakes, telah direkrut 60 nakes. Tetapi tidak semuanya memenuhi syarat. Nakes ini juga harus mendapatkan pelatihan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kemarin itu kan kita rekrut nakes. Yang mendaftar 60 sekian ternyata yang memenuhi persyaratan tidak semuanya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tingginya penularan corona ini berdampak pada keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di seluruh daerah.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberlakukan uji coba pedestrian Malioboro bebas kendaraan bermotor mulai hari ini, Selasa (3/11). Uji coba ini berlangsung hingga 15 November saja. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Abdul Kadir, menuturkan, setidaknya ada 8 daerah yang level BOR-nya sudah darurat, tertinggi berada di Provinsi Banten.
"[Keterisian] 64,10 persen secara nasional. Namun terdapat 8 daerah di atas rata rata, Banten sudah berada di posisi 85 persen, DKI 84 persen, Jabar 83 persen, DIY 82 persen, Kalteng 79 persen, Jatim 77 persen, Jateng 76 persen, Sulsel 69 persen," kata Abdul Kadir dalam siaran virtual di Youtube Kemenkes, Selasa (29/12).
ADVERTISEMENT
Kadir mengingatkan, angka ini bisa saja meningkat setelah libur akhir tahun. Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran untuk seluruh Dinkes dan RS, meminta menyiapkan tempat tidur yang lebih banyak lagi.