Staf Kongres AS Unjuk Rasa di Gedung Capitol, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

9 November 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya konflik Israel-Hamas menempati rotunda gedung kantor Cannon House di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023).  Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya konflik Israel-Hamas menempati rotunda gedung kantor Cannon House di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ratusan staf Kongres Amerika Serikat melakukan aksi walk out dan unjuk rasa di depan Gedung Capitol, Rabu (8/11). Mereka menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza, sekaligus berbelasungkawa terhadap warga Israel dan Palestina yang tewas dalam konflik ini.
ADVERTISEMENT
Adapun gagasan gencatan senjata adalah sesuatu yang ditolak baik oleh Israel maupun AS — lantaran dianggap bakal menguntungkan Hamas untuk membuat strategi baru.
Dikutip dari Anadolu Agency, dalam sebuah pernyataan gabungan yang dinamai sebagai 'Staf Kongres untuk Gencatan Senjata', mereka mengaku geram atas serangan Hamas ke Israel 7 Oktober lalu.
Namun, pada saat bersamaan mereka juga mengecam serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga Palestina — serangan yang dijustifikasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai balasan atas serangan Hamas.
"Kami merasa ngeri dengan serangan brutal 7 Oktober terhadap warga sipil Israel, dan kami merasa ngeri dengan respons yang berlebihan dari pemerintah Israel yang telah menewaskan ribuan warga sipil Palestina yang tak berdosa di Gaza," bunyi pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Palestina antre mengambil air di Rafah, selatan Jalur Gaza, Minggu (5/11/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
"Konstituen kami memohon gencatan senjata, dan kami adalah staf yang menjawab seruan mereka," tambahnya.
Selain itu, para demonstran juga menuding atasan-atasan mereka di Gedung Capitol enggan mendengarkan suara-suara pihak tertindas atas serangan Israel.
"Kami menuntut para pemimpin kami untuk berbicara; menyerukan gencatan senjata, pembebasan semua sandera, dan de-eskalasi segera sekarang juga!" jelas mereka.
Aksi unjuk rasa tersebut juga disertai dengan sesi peletakan bunga di depan Gedung Capitol dan mengheningkan cipta untuk para korban yang tewas akibat perang Israel-Hamas.
Adapun jumlah korban jiwa dan luka yang diakibatkan oleh serangan Israel ini terus bertambah. Per Rabu (11/8), sebanyak 10.569 warga Palestina dilaporkan tewas di Jalur Gaza — termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita.
ADVERTISEMENT