Staf Positif Corona, KBRI Kuala Lumpur Tutup Sementara

29 November 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang WNI melintas di depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman
zoom-in-whitePerbesar
Seorang WNI melintas di depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman
ADVERTISEMENT
Pelayanan di KBRI Kuala Lumpur ditutup sementara selama lima hari, mulai Senin (30/11) hingga Jumat (4/12).
ADVERTISEMENT
Penutupan dilakukan setelah beberapa pegawai terinfeksi COVID-19 dan akan dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh gedung KBRI untuk mencegah penularan COVID-19.
Namun pengambilan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) bagi yang telah dilayani tetap berjalan seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan.
Pengaduan terkait kekonsuleran bisa menghubungi hotline Konsuler +60176688032, terkait keimigrasian menghubungi +603 2116 4028 terkait ketenagakerjaan menghubungi hotline Tenaga Kerja +60176240500 dan aduan lainnya melalui hotline +60175007047.
KBRI mengimbau seluruh WNI untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Warga sedang istirahat di dekat restoran yang tutup di Malaysia, Rabu (18/3). Foto: AFP/GOH CHAI HIN
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar ketika dikonfirmasi membenarkan adanya staf yang positif COVID-19.
"Memang dari perkembangan yang ada terdapat staf yang positif. KBRI sudah mengambil langkah-langkah melakukan tes usap untuk seluruh staf dan pemberlakuan work from home bagi staf KBRI," kata Yoshi, seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/11).
ADVERTISEMENT
Untuk pelayanan publik bagi dokumen keimigrasian Jumat lalu (27/11) memang masih dilayani dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Langkah yang linier juga dilakukan disinfektan secara berturut-turut di seluruh ruang di gedung termasuk bagian pelayanan. Evaluasi akan terus dilakukan kembali bagi langkah-langkah berikutnya termasuk bagi pelayanan publik ke depan," katanya.