Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 4,5 Km

10 Januari 2024 1:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berbincang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (7/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Warga berbincang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (7/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Status Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) naik jadi level 3 (siaga) dari sebelumnya level 2 (waspada). Kenaikan status ini diumumkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan terhitung dari tanggal 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam salinan surat pemberitahuan, Selasa (9/1) malam.
PVMBG merekomendasikan masyarakat, pendaki, pengunjung, atau wisatawan tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi (kawah verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta selalu waspada dengan potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)" kata Hendra.
ADVERTISEMENT
"Serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," sambungnya.
Ia meminta masyarakat tidak tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Warga berdiri di pematang sawah saat Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023). Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
"Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ungkapnya.
Pemerintah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta selalu berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Aktivitas Gunung Marapi

Hendra menyebutkan, aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter di atas puncak.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kata dia, erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Namun demikian jenis gempa vulkanik masih terekam meskipun dalam jumlah yang relatif rendah, yang mengindikasikan masih tetap ada dorongan magma/fluida dari kedalaman.
"Pada 3 Desember 2023 pukul 14:54 WIB kembali terjadi erupsi yang tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa vulkanik dalam (VA) hanya terekam 3 kali dari tanggal 16 November-2 Desember 2023 dengan baseline RSAM (Real Seismic Amplitude Measurement) relatif mendatar," bebernya.
Kondisi jalan di Kota Bukittinggi dipenuhi abu usai erupsi Gunung Marapi. Foto: Yudi/via kumparan
Data tiltmeter, lanjutnya, juga menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.
Erupsi pada 3 Desember 2023 memakan korban jiwa sebanyak 24 orang. Seluruh korban ialah pendaki.
ADVERTISEMENT
Pasca erupsi 3 Desember 2023, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini.
"Jumlah erupsi harian cenderung menurun namun sebaliknya jumlah gempa low frequency dan vulkanik dalam (VA) cenderung meningkat yang mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman masih terjadi dan cenderung meningkat," imbuhnya.
"Hal ini juga terlihat dari grafik baseline RSAM yang masih di atas normal dan data tiltmeter yang cenderung mendatar," tambahnya.
Adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekamnya gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor menerus menunjukkan aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi.
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Data dari satelit sentinel juga menunjukkan bahwa laju emisi (fluks) gas SO2 yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Marapi saat ini tergolong tinggi.
ADVERTISEMENT
Kehadiran magma di dalam atau dasar kawah yang terindikasi sejak teramatinya pancaran sinar api di puncak pada tanggal 6 Desember 2023 malam hari dan teramatinya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi berikutnya menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tipe erupsi atau letusan dari tipe freatik menjadi tipe magmatik.
"Kondisi tersebut di atas dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunungapi yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi. Oleh karena itu potensi atau ancaman bahaya Gunung Marapi juga dapat menjadi lebih luas," pungkas Hendra.