Stedi Korban Persekusi CFD Tepis soal Rekayasa dan Gelang Kode

7 Mei 2018 16:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stedi Rekpi Wantung. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stedi Rekpi Wantung. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Stedi Rekpi Watung, korban persekusi saat Car Free Day angkat bicara terkait dugaan kasus yang menimpanya adalah suatu rekayasa. Dugaan rekayasa itu sendiri muncul karena beredarnya foto para peserta aksi yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja mengenakan gelang yang sama.
ADVERTISEMENT
"Enggak itu bohong. Justru itu gelang bisa jadi bukti yang mana ini untuk membela pancasila, NKRI. Gelangnya juga dijual di CFD," ujar Stedi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/5).
Stedi juga menyebut ia telah 3 bulan memiliki gelang tersebut. Stedi juga mengatakan gelang tersebut juga dijual saat CFD.
"Beli harganya Rp 20 ribu, (punya gelang) sejak 3 bulan lalu" kata dia. Stedi sendiri dicecar dengan 27 pertanyaan oleh polisi.
Stedi korban intimidasi di CFD  (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stedi korban intimidasi di CFD (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Akan tetapi tidak ada satu pun pertanyaan polisi terkait dugaan kasus tersebut adalah rekayasa. Stedi juga menegaskan dirinya tidak lagi mengalami trauma akibat persekusi tersebut.
Stedi mengaku dirinya sama sekali tidak menyangka akan menerima perlakuan tidak menyenangkan tersebut.
"Pas kejadian itu saya enggak menyangka ada gerombolan ganti presiden tiba-tiba langsung menyuruh baju dibuka. (Ditanya) dibayar berapa, disebut kecebong lah, mau dibawa ke Bekasi, buat apa? Saya bukan warga Bekasi saya warga DKI Jakarta," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Stedi sendiri mengalami persekusi pada pelaksanaan CFD 29 April lalu. Tidak hanya Stedi, Susi Ferawati beserta putranya juga mengalami perlakuan tersebut.