STIP Bantah Ada Kekerasan di Kampus: Budaya Pelonco Sudah Dihilangkan

3 Mei 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) angkat bicara soal dugaan kekerasan terhadap taruna berinisial P asal Bali hingga tewas. Pihak STIP membantah ada budaya kekerasan atau aksi perpeloncoan senior terhadap juniornya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada budaya pelonco di kampus ini dan itu penyakit turun temurun yang sudah dihilangkan," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Ahmad Wahid, dikutip dari Antara, Jumat (3/5).
Menurut Wahid, budaya kekerasan itu sudah lama dihilangkan. Dia mengeklaim selama satu tahun di STIP tidak pernah terjadi kekerasan.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, dugaan penganiayaan ini terjadi saat kegiatan pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Ini bukan bagian dari kegiatan kampus.
Ahmad membenarkan kegiatan itu di luar program kampus. "Budaya itu sudah kami hilangkan, itu murni 'person to person'," kata Wahid.
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Dianiaya di Kamar Mandi

Penganiayaan terjadi di dalam kamar mandi, terekam CCTV sekolah.
"Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan peristiwa itu, yang dari salah satu kamar mandi," ujar Gidion dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, dugaan penganiayaan di dalam kamar mandi ini bukan bagian dari kegiatan pagi yang dilakukan sekolah. Namun murni inisiatif sendiri dari para pelaku.
"Artinya ini kegiatan yang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka, jadi tidak dilakukan secara terstruktur atau kurikulum, ini kegiatan inisiasi dari para siswa," ungkap Gidion.