Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Stok Tinggal 100 Ton, Bulog Akan Kembali Impor Bawang Putih
29 Mei 2017 20:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Perum Bulog akan kembali mengimpor bawang putih. Saat ini stok bawang putih yang tersisa di gudang Bulog sudah menipis, sekitar 100 ton.
ADVERTISEMENT
Tambahan impor bawang putih dibutuhkan Bulog guna menurunkan harga bawang putih di tingkat ecer melalui operasi pasar atau penetrasi penjualan kepada para pedagang ecer. Saat ini rata-rata harga bawang putih di DKI Jakarta masih cukup tinggi yaitu Rp 56.232 per kg.
"Sekarang stok 100 ton. Mungkin pastinya untuk beberapa hari akan menjadi 500 ton lebih. Pokoknya kami terus menambah, (berapa jumlah yang harus diimpor) tergantung dari regulator," ungkap Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso saat ditemui usai diskusi Antisipasi Penerapan Kebijakan Rastra Sistem Tunai di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (29/5).
Karyawan menyatakan, Bulog secara rutin menggelontorkan bawang putih impor kepada para pedagang eceran. Harga yang dibanderol Bulog juga cukup murah, yaitu di bawah Rp 38.000 per kg.
ADVERTISEMENT
"Sekarang HET (Harga Eceran Tertinggi) nya kan Rp 38.000 per kg. Jika Bulog mau jual langsung ke konsumen tidak boleh lebih dari HET. Kalau kita jual ke jaringan atau pedagang pasar kita jual Rp 32.000-Rp 35.000 per kg. Jadi tidak ada alasan pedagang itu rugi," imbuhnya.
Selain itu, Bulog juga siap mendistribusikan bawang putih impor ke berbagai daerah. Sehingga Bulog memastikan tidak akan ada kesulitan bagi masyarakat untuk membeli bawang putih.
"Bawang putih sudah kita distribusikan, contoh ke wilayah Pontianak, Sumatera. Jadi bawang putih sesuai dengan penugasan kami akan mengelola distribusi pasokan," katanya.