Strategi Baru Maskapai KLM Rebut Konsumen di 2018

5 November 2017 5:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KLM Airlines (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
KLM Airlines (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Ada teknologi internet, mengapa mengandalkan pihak ketiga? Ke konsumen langsung saja dan kenali apa maunya mereka. Visi ini nampaknya mengubah drastis strategi maskapai penerbangan KLM.
ADVERTISEMENT
Mulai tahun depan KLM menetapkan tarif tiket lebih mahal berupa pengenaan toeslag (biaya tambahan), jika tiketnya dibeli melalui agen perjalanan atau bisnis sejenis via layanan online.
KLM mengumumkan kebijakannya untuk tahun 2018 tersebut pada presentasi triwulanan seperti dikutip kumparan Den Haag (kumparan.com) dari Algemeen Dagblad, Sabtu (4/11).
Dengan strateginya ini KLM berharap sekali mendayung bisa dua pulau terlampaui, yakni efisiensi biaya sekaligus mendorong konsumen untuk bertransaksi langsung ke KLM, baik online maupun via call center atau datang ke desk KLM.
“Bagi kami sangat penting untuk mengenal konsumen kami, sehingga kami bisa lebih tahu apa yang mereka mau dan selanjutnya kami bisa menyesuaikan penawaran. Lagipula ini menyangkut produk kami, sehingga kami bisa menunjukkan yang terbaik mengenai produk kami tersebut,” terang Direktur Marketing dan Services Toon Balm.
Maskapai KLM (Foto: Twitter/@KLM)
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai KLM (Foto: Twitter/@KLM)
Disebutkan, selisih harga tiket antara booking langsung ke KLM dan melalui perantara pihak ketiga itu adalah sebesar 11 Euro (Rp 175.000) per tiket satu perjalanan dan 22 Euro untuk tiket p.p.
ADVERTISEMENT
Penambahan biaya untuk tiket KLM yang dibeli melalui pihak ketiga akan berlaku efektif per 1 April 2018 bagi maskapai yang satu grup dengan KLM yakni Air France dan HOP, namun tidak untuk anak perusahaan KLM: Transavia Airlines.
Kebijakan pengenaan biaya tambahan tiket KLM ini berlaku bagi semua tiket yang dijual oleh pihak ketiga di seluruh dunia melalui sistem booking yang dikenal sebagai Global Distribution System (GDS).
Selain agen perjalanan, sistem GDS ini juga digunakan oleh Tripadvisor dan Expedia untuk transaksi penjualan tiket. Maskapai penerbangan membayar biaya penggunaan sistem ini dan memberi komisi kepada para mitra perantara.
Asosiasi agen perjalanan Belanda Algemene Nederlandse Vereniging van Reisondernemingen (ANVR) menyatakan tidak kaget dengan pengumuman KLM, sebab maskapai lainnya seperti Lufthansa dan British Airways juga telah lebih dulu mengambil kebijakan serupa.
ADVERTISEMENT
“Ini merupakan tren yang tak terelakkan dan semua ini berkaitan dengan perang memperebutkan konsumen,” demikian Direktur ANVR Frank Oostdam.
Laporan: Eddi Santosa kumparan Den Haag