news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Studi: Mengurangi Tangkapan Ikan Untungkan Negara Hingga USD 83 Miliar

22 Februari 2017 3:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ikan Patin (Foto: bibitikan.net)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Patin (Foto: bibitikan.net)
Berdasarkan hasil riset, mengaplikasikan kebijakan baru di sektor perikanan dengan cara mengurangi jumlah ikan yang ditangkap, berpotensi menghasilkan penghasilan tambahan bagi negara hingga 83 miliar dolar setiap tahun. Kebijakan baru ini juga dinilai akan mampu meningkatkan produksi pangan global.
ADVERTISEMENT
Dilansir situs resmi Bank Dunia, Selasa (21/2), laporan hasil studi dari The Sunken Billions Revisited di tahun 2009 menunjukkan bahwa pengurangan usaha penangkapan global akan memulihkan menyelamatkan jumlah ikan dari eksploitasi berlebihan. Hal ini juga akan meningkatkan harga dan nilai ikan, meningkatkan profitabilitas di sektor perikanan dari sekitar 3 miliar dolar menjadi 86 miliar dolar pertahun.
Metode penangkapan ikan secara bijak ini juga akan menyebabkan ikan lebih cepat tertangkap, sehingga membantu memenuhi meningkatnya permintaan global untuk makanan laut dan meningkatkan ketahanan pangan di banyak negara di seluruh dunia.
Kapal Ikan Asing Asal Vietnam (Foto: photographer/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Ikan Asing Asal Vietnam (Foto: photographer/kumparan)
"Penelitian ini menegaskan apa yang telah kita lihat dalam konteks negara yang berbeda, yaitu mengistirahatkan kerja lautan," kata Laura Tuck, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Pindah ke arah pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi lokal, dapat menghasilkan manfaat yang signifikan bagi ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan jangka panjang," jelas Tuck.
Pengalaman reformasi di negara-negara seperti Peru, Maroko, Kepulauan Pasifik dan Afrika Barat menunjukkan adanya kemungkinan untuk mengurangi penangkapan ikan yang berlebihan melalui reformasi lokal, yang pada akhirnya meningkatkan mata pencaharian dan keamanan kerja masyarakat pesisir.
Mengepak ikan hasil tangkapan di Tempat Pelelangan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mengepak ikan hasil tangkapan di Tempat Pelelangan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mengubah kebijakan di perikanan global akan memungkinkan proses biologis ikan, untuk mengembalikan penurunan jangka panjang stok ikan di seluruh dunia. Karena sekitar 90 persen bisnis perikanan laut yang dipantau oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dianggap fished atau overfishing, dengan presentase kenaikan hingga 75 persen pada tahun 2005. Bisnis perikanan juga berada di bawah tekanan dan permasalahan global, seperti polusi, pembangunan pesisir, dan dampak perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Bank Dunia membantu negara meningkatkan pengelolaan perikanan, berinvestasi dalam budidaya ikan berkelanjutan, dan mengelola tekanan persaingan di pantai dan lautan. Mereka juga berupaya untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat pesisir dan menempatkan pertumbuhan sektor perikanan pada hasil yang berkelanjutan dan tangguh.