Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Studio Digembok, Lakon ‘Wawancara dengan Mulyono’ Gagal Digelar di ISBI Bandung
17 Februari 2025 14:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pementasan lakon bertajuk "Wawancara dengan Mulyono" oleh kelompok teater Payung Hitam batal digelar di ISBI Bandung pada Sabtu (15/2). Itu lantaran pintu studio teater di kampus itu digembok. Selain itu, baliho acara diduga telah dicabut oleh kampus.
ADVERTISEMENT
Adapun pentas tersebut semula akan dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran buku kumpulan naskah monolog yang salah satunya memuat naskah "Wawancara dengan Mulyono", karya aktor teater senior Rachman Sabur.
Tadinya, pentas bakal dibawakan oleh Rachman sendiri sebagai sutradara dan Tony Boer aktornya. Pentas ini digelar dalam rangka memperingati perjalanan kreatif 43 tahun Payung Hitam.
Rachman Sabur mengatakan, sebelumnya baliho peluncuran buku monolog dan pertunjukan "Wawancara dengan Mulyono" sudah 2 kali diturunkan oleh pihak pimpinan ISBI Bandung.
“Seharusnya pertunjukan dilaksanakan Sabtu 15 Februari 2025 pukul 19.00 WIB, di ISBI Buah Batu Bandung, ternyata pintu tempat pertunjukan sudah digembok oleh pihak rektorat ISBI Bandung, alias dilarang dipentaskan alias dipasung karya teater tersebut. Bagi saya penurunan baliho juga adalah pelarangan.” kata Rachman dalam keterangannya, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
“Saya sudah minta pimpinan ISBI menerbitkan surat larangan bagi pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ dan peluncuran buku ‘Teks-teks Monolog’ saya,” imbuh dia.
Studio teater yang digembok, menurutnya telah membuat puluhan penonton kecewa, sebab pentas batal. Namun Rachman bilang, peluncuran buku monolog tetap dilaksanakan malam itu.
Selain itu, Rachman juga meminta kejelasan sikap ISBI yang dia nilai telah membunuh karya seniman, padahal ISBI kampus seni. Terlebih, dalam konteks pementasan tadi, dia mengaku tidak ada masalah dengan pihak keamanan.
"Padahal pihak keamanan (polisi) dalam mengurus perizinan tidak ada masalah, tidak ada pelarangan oleh pemerintah. Ini hanya tindakan rektorat ISBI yang pengecut dan penakut sehingga membungkam bahkan membunuh karya kreatif seni dari para seniman yang dilahirkan oleh ISBI itu sendiri," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Kata Rekor ISBI
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati merespons soal larangan pementasan teater Wawancara dengan Mulyono. Dia bilang itu lantaran ISBI Bandung berkomitmen menjaga lingkungan akademik yang kondusif, lewat melarang keras segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur SARA.
"Termasuk kepentingan berbau politik praktis, yang melibatkan dosen dan purnabakti. Kebijakan ini diambil guna memastikan bahwa kampus tetap menjadi ruang ilmiah yang bebas dari konflik kepentingan dan provokasi berbasis identitas dan politik tertentu," jelasnya.
Dia mengatakan, pihak kampus punya tanggung jawab dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, itu guna mencegah berkembangnya narasi yang dapat memecah-belah persatuan.
"Kami tidak akan menoleransi adanya kegiatan yang berpotensi menimbulkan perpecahan berbasis SARA dan politik, baik yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, pegawai administrasi maupun purnabakti," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia berpandangan kampus merupakan tempat bagi ilmu pengetahuan, bukan penyebaran isu-isu kontraproduktif yang bisa mengganggu keharmonisan.
Dia mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus menjunjung tinggi semangat kebinekaan dan menghindari segala bentuk provokasi yang dapat merusak persatuan dan menyebut kampus harus tetap menjadi tempat bagi dialog yang sehat, kritis, dan tetap dalam koridor etika akademik.
"Dengan kebijakan ini, ISBI Bandung menegaskan komitmennya untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan memastikan bahwa kampus tetap menjadi ruang yang aman bagi seluruh sivitas akademika tanpa adanya diskriminasi berbasis SARA serta aktivitas yang mengandung unsur politik," ujar Retno.