Suami, Kekuatan Irine Hadapi Psoriasisnya

11 Oktober 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Irine Tarina Agustina dan suaminya (Foto: Novartis)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina dan suaminya (Foto: Novartis)
ADVERTISEMENT
Selain berdampak besar bagi kesehatan fisik, tidak dapat dipungkiri, Psoriasis juga dapat mempengaruhi mental pasien. Kualitas hidup pasien umumnya akan menurun karena penyakit ini mempengaruhi rasa percaya diri mereka.
ADVERTISEMENT
Mengidap penyakit psoriasis yang menyebabkan kondisi kulit di beberapa bagian tubuh menebal, kemerahan, dan kadang disertai gatal dan perih selama 32 tahun bukanlah hal yang mudah dilalui siapa saja, termasuk bagi Irine Tarina Agustina.
Mengidap penyakit ini sejak duduk di bangku kuliah atau tepatnya pada tahun 1985, sempat membuat Irine stres dan tidak ingin ke luar rumah. Tak bisa dipungkiri, penampilan kulit pasien psoriasis yang penuh sisik memang kurang menarik. Bahkan, banyak yang mengira penyakit itu menular sehingga pasien dijauhi.
"Saya bingung saat itu, karena psoriasis menyebar terlalu cepat," kata Irine
Psoriasis terlalu dini menyerang Irine yang saat itu masih senang bermain basket di kampusnya. Sejak menderita psoriasis, Irine pun mulai meninggalkan berbagai aktivitas hingga hobinya bermain basket.
ADVERTISEMENT
Meski berat, Irine perlahan bangkit. Berkat dukungan teman-teman dan keluarganya. Irine akhirnya mampu menyelesaikan perkuliahannya. Hingga ia bertemu dengan Yanwar Atmawijaya, pria yang menerima kekurangan Irine yang kini menjadi pendamping hidupnya.
Bagi Irine, suaminya adalah sumber kekuatan untuknya menjalani kehidupan dengan psoriasis. Irine menganggap Yanwar sosoknya yang family man dan penuh kasih pada keluarga termasuk dirinya.
"Saya beruntung mendapatkan jodoh seperti dia (Yanwar). Dia tidak pernah letih untuk merawat dan menjaga saya," kata Irine.
Sementara itu, Yanwar saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kediamannya di Tanah Kusir juga menganggap Irine adalah sosok istri yang kuat dan pantang menyerah. Meski menderita psoriasis, Irine tidak pernah mengeluh ataupun merasa malu dengan kondisinya.
com-Irine Tarina Agustina dan suaminya saat ditemui kumparan (Foto: Maharani Sagita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina dan suaminya saat ditemui kumparan (Foto: Maharani Sagita/kumparan)
"Irine adalah sosok yang luar biasa, ia tidak pernah mengeluh dan selalu ikhlas dengan apa yang diberikan Tuhan, sampai-sampai saya lupa bahwa ia punya psoriasis," kata Yanwar.
ADVERTISEMENT
Yanwar juga mengatakan bahwa Irine adalah sosok yang tidak bisa diam. Bahkan meski sempat sakit pasca stroke, ia ingin tetap bekerja di rumah sebagai florist.
Untuk menjaga kesehatan Irine, Yanwar pun tak pernah absen untuk mengajaknya jalan santai di pagi hari. Kegiatan ini rutin ia lakukan bersama Irine setiap minggu. Sebagai seorang suami sudah kewajiban Yanwar untuk melindungi Irine dari cemooh orang-orang tentang istrinya.
“Kewajiban kita juga untuk memberitahu lingkungan sekitar kita mengenai penyakit psoriasis ini. Kalau ada orang yang ngeri melihat Irine, Saya rangkul dia, kalau bisa saya peluk dia, Dengan begitu, Irine akan selalu nyaman dan juga memberitahu kalau penyakit ini tidak menular,” lanjut Yanwar.
com-Irine Tarina Agustina (Foto: Novartis)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina (Foto: Novartis)
Dengan kasih sayang dan motivasi yang diberikan suami serta dukungan keluarga dan anak-anaknya, Irine pun memiliki kekuatan untuk lebih percaya diri meski hidup dengan psoriasis. Sebab selain pentingnya manajemen stres, dukungan lingkungan sekitar merupakan bagian dari pengobatan psoriasis.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Novartis.