Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). Pesawat Boeing 737-500 itu jatuh ke laut di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
ADVERTISEMENT
Saat terjatuh dari langit suara ledakannya terdengar hingga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu . Jarak lokasi jatuh dengan pulau sendiri sekitar 3 mil atau sekitar 4,8 km.
Warga Pulau Lancang, Abdul mengatakan suara itu menggelegar di udara. Ia mengira itu suara geledek karena situasi saat itu hujan.
"Ini kaca sampai getar. Dikira kita karena lagi hujan dipikir geledek gitu," kata Abdul saat ditemui kumparan di Pulau Lancang, Minggu (10/1).
Seorang warga yang baru pulang melaut mengabarkan adanya ledakan di laut. Warga menduga ledakan itu mengenai kapal Srijaya yang ditumpangi Solihin, Hendrik, dan Ade. Ketiga nama itu jadi saksi mata jatuhnya pesawat tersebut.
"Kita nyangkanya mereka (Solihin dan kawan-kawan) sudah enggak ada umur," kata Abdul.
Bersyukur rupanya Solihin dan kawan-kawan ternyata selamat. Kapalnya berjarak sekitar 200 meter dari titik jatuhnya pesawat.
ADVERTISEMENT
Dengan perasaan yang masih syok, ia melihat ketiga rekannya itu tergesa-gesa melaporkan seluruh kejadian yang dilihatnya kepada aparat berwajib.
Mendengar informasi itu sejumlah warga pun berlayar ke lokasi. Di lokasi puing pesawat seperti kabel dan kursi ditemukan mengambang.