Suasana Hari Pertama Puasa di Banda Aceh: Kafe hingga Warung Makan Tutup

23 Maret 2023 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana hari pertama puasa di Kota Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana hari pertama puasa di Kota Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktivitas sejumlah kafe hingga warung makan tampak sepi di hari pertama puasa di Kota Banda Aceh, Kamis (23/3). Kondisi yang sama juga tampak di pusat kota, kendaraan warga tak seramai seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, ada sejumlah titik yang pada hari biasanya ramai, saat awal puasa tampak sepi seperti di kawasan Lampineung hingga Pango Banda Aceh. Jalanan sepi, toko, warung kopi (warkop) hingga warung makan tutup. Warga tampak beraktivitas di rumah masing-masing.
Suasana tersebut juga terlihat di kawasan Pasar Aceh, Simpang Lima, hingga ke Jalan Jenderal Ahmad Yani Peunayong yang merupakan lokasi kuliner di Kota Banda Aceh. Semua tempat usaha warga di sana tertutup rapat.
Hanya beberapa yang terbuka seperti di kawasan Pasar Aceh yang umumnya adalah pedagang baju, kain, sepatu, dan penjual barang elektronik.
Kondisi seperti itu bukan hal aneh di Banda Aceh, setiap tahun selama Ramadhan sejumlah pedagang memang menutup tokonya. Sebagian dari mereka baru beraktivitas usai salat Ashar dan menutup kembali jelang salat tarawih, kemudian baru buka kembali setelah salat selesai.
Suasana hari pertama puasa di Kota Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Selain itu, Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah mengeluarkan imbauan larangan bagi para pelaku usaha rumah makan, cafe, mal dan supermarket agar tidak menjual makanan dan minuman mulai imsak hingga pukul 16.30 WIB selama bulan Ramadhan nanti.
ADVERTISEMENT
Dalam imbauan tersebut mereka juga diminta agar menutup dan menghentikan segala aktivitas usahanya saat salat isya dan tarawih berlangsung, dapat dibuka kembali pada pukul 21.30 WIB kecuali rumah sakit dan fasilitas umum.
Kasi Operasional Penegakan Syariat Islam Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Kota Banda Aceh, Amri Asmadi, meminta para pelaku usaha rumah makan atau sejenisnya jangan coba-coba nakal atau melanggar imbauan yang telah dikeluarkan.
“Kami tetap melakukan penindakan, jangan coba-coba nakal nekat menjual makanan atau membuka usahanya baik warkop/kafe, dan rumah makan saat siang hari,” katanya.
Amri menyebutkan, selama Ramadhan petugas akan melaksanakan patroli dari pagi hingga malam hari. Mereka mengawasi setiap titik lokasi di Banda Aceh untuk mencegah adanya pelanggaran.
Suasana hari pertama puasa di Kota Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana hari pertama puasa di Kota Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
“Kita mengawasi warga agar tidak berjualan terlalu cepat, jika ingin berjualan untuk bahan berbuka puasa, maka dilaksanakan setelah salat Ashar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan sanksi, kata Amri, apabila ditemukan adanya warga yang melanggar maka petugas Satpol PP/WH akan mengangkut dan menyita barang dagangan tersebut.
“Sanksi tetap ada, kita akan mengambil barang hingga tempat jualannya untuk dibawa ke kantor. Alat masak atau gerobak jualan itu, baru dikembalikan setelah beberapa minggu kemudian,” pungkasnya.