Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan telah memasuki 10 hari terakhir, periode penting saat umat Islam menantikan lailatul qadar dengan meningkatkan ibadah.
ADVERTISEMENT
Di Masjidil Haram, Makkah, jutaan jemaah dari berbagai bangsa berlomba-lomba menyambut datangnya malam ganjil tanggal 21 Ramadhan.
Tanggal ganjil diyakini masa datangnya lailatul qadar, malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini sesuai hadis sahih: โCarilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.โ (HR. Bukhari).
Pada 10 hari terakhir, salat Tahajud mulai diadakan di Masjidil Haram. Salat dimulai pada pukul 00.30 waktu setempat atau pukul 04.30 WIB, Rabu (12/4).
Pada tanggal 1-20 Ramadhan, hanya diadakan salat Tarawih dan Witir saja setelah salat Isya. Namun, pada 10 hari terakhir, salat Witir digeser, menjadi setelah salat Tahajud.
Setelah salat Isya pada Selasa (11/4) malam waktu setempat, Syeikh Abdulrahman as-Sudais, ulama yang menjadi kepala badan pengelola Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, memberikan pidato singkat.
ADVERTISEMENT
Syeikh Sudais berbicara mengenai lailatul qadar dan keutamaan beribadah di dua masjid suci. Dia juga mengumumkan waktu salat Tahajud pada pukul 00.30 yang diadakan hingga hari terakhir bulan suci.
Salat Tahajud 10 rakaat dan Witir di masjid terbesar di dunia itu diimami bergantian oleh Syeikh Bandar Baleela dan Syeikh as-Sudais.
Begini suasana salat Tahajud di Masjidil Haram: