Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Suasana Rumah Duka Kolonel Antonius Hermawan, Korban Ledakan Amunisi di Garut
13 Mei 2025 12:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad), Kolonel Cpl Antonius Hermawan, menjadi salah satu korban ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pantauan rumah duka di Perumahan Seruni Hills, Jalan Swadaya 3, Bekasi, terlihat tenda putih berdiri di depan rumah. Tampak pula beberapa bangku yang sudah dirapikan dan karangan bunga yang berjejer.
Kondisi rumah terlihat sepi. Tak ada aktivitas di dalam dan luar rumah.
Sementara itu, petugas keamanan perumahan, Agung, mengatakan jenazah sudah dibawa dari rumah duka ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk diberangkatkan ke Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
"Tadi jenazah datang jam 09.45 WIB terus upacara. Jam 10.00 WIB berangkat ke Halim," kata dia ketika ditemui pada Selasa (13/5).
Sejak Senin (12/5), sejumlah petinggi TNI ikut melayat ke rumah duka. Seperti Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
"Kemarin malam Pak Dudung (datang)" ucap dia.
Agung tak mengenal secara dekat sosok Antonius karena jarang berada di rumahnya. Biasanya, Antonius berada di rumahnya saat akhir pekan. Adapun Antonius baru menempati rumah itu pada tahun 2024.
"Nggak kenal deket, cuma tegur sapa saja kalau lewat," kata dia.
Sebanyak 13 orang tewas pada peristiwa pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5).
Para korban terdiri dari 2 perwira dan 2 bintara TNI yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda serta Kopral Dua Ery Peanggodo dan Prajurit Satu Apriyo Setiawan.
Sementara, 9 korban lainnya adalah warga sipil, yakni Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.
ADVERTISEMENT