Bertamu ke Rumah Engkong Dola, Mantan Playboy yang Menikah 98 Kali

18 Februari 2018 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Engkong Dola pernah 98 kali menikah. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Engkong Dola pernah 98 kali menikah. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah itu berdiri semata wayang di antara rerimbunan pohon, terbuat dari jalinan papan-panan dan beratapkan seng. Letaknya masuk agak jauh ke dalam dari jalan raya kawasan Cipayung. Jadi bisa dipastikan, suasanya sunyi dan sejuk.
ADVERTISEMENT
Tidak sulit menemukannya. Di sekitaran jalan Transad X, Kota Bekasi, Jawa Barat, kumparan hanya perlu bertanya ke warga sekitar: "Rumah Engkong Dola dimana?". Mereka semua tahu rumah pria itu.
Setelah melalui jalan setapak dan menyeberangi sungai kecil di atas jembatan bambu, kumparan sampai di rumah pria yang terkenal "playboy" itu. Jauh dari hiruk-pikuk keramaian jalan, di pinggiran Jakarta Timur, rumah Dola yang terbuat dari susunan papan itu seperti kosong lantaran terlalu sunyi.
Suara aliran sungai gemericik. Katak bersahut-sahutan nyaring terdengar di telinga. Di celah-celah pepohonan pisang yang rapat mengepung rumah Engkong Dola, terlihat hamparan sawah yang masih hijau. Siapa kira, di daerah selemparan batu dari hutan beton Jakarta, masih ada daerah rimbun dan persawahan?
Rumah Engkong Dola di Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Engkong Dola di Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Kumparan disambut ramah oleh Rina. Nenek berusia 56 tahun ini adalah istri yang ke-98, pelabuhan hati Engkong Dola yang terakhir. Rina kemudian memanggil Dola yang saat itu tengah bekerja di kebun sebelah rumahnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang lain di rumah berukuran 4x2,5 meter itu, hanya Dola dan Rina berdua. Dola datang. Di usianya yang ke-74 tahun, kakek ini masih terlihat tegap. Kumis dan janggutnya yang memutih setidaknya pertanda dia tidak muda lagi.
Dola jadi pergunjingan lantaran diberitakan telah mengklaim menikahi 98 wanita, semuanya janda. Rina adalah istrinya yang ke-98, dinikahi Dola saat berusia 60 tahun, klaim dia.
Kepada kumparan, Dola mengatakan bahwa itu adalah kisah percintaannya di masa lalu. Kehidupannya ketika menjadi sopir bus antar kota. Setiap singgah, dia mengaku menikahi para janda-janda itu dalam sebuah pernikahan siri, pernikahan bawah tangan tanpa catatan di KUA.
"Itu cerita zaman dulu, ketika bapak lagi bawa mobil. Zaman dulu itu kan pernikahan bisa bebas, enggak kaya sekarang. Sekarang sudah pakai aturan, engga bisa lagi," kata Dola kepada kumparan, Sabtu (17/2).
Rumah Engkong Dola di Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Engkong Dola di Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Menjadi sopir jarak jauh, Dola jarang pulang ke rumah istrinya yang sah. Sementara sebagai seorang lelaki normal, kebutuhan biologisnya harus terpenuhi. Di usia mudanya, maraton kawin-cerai dilakoninya.
ADVERTISEMENT
Dola mengaku bisa delapan hingga sembilan kali menikah dalam waktu hanya setahun. Pernikahannya pun hanya seumur jagung, sebulan atau lebih pendek dari itu.
"Kalau enggak salah nikah itu 8-9 kali dalam setahun. Nah, itu berbeda-beda tempat. Bapak kan sopir, nariknya jauh-jauh. Tapi bapak enggak boleh cari hiburan ke bar-bar. Kalau boleh, mungkin bisa ribuan (kali menikah)," kata pria kelahiran 1944 ini berseloroh.
Engkong Dola pernah 98 kali menikah. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Engkong Dola pernah 98 kali menikah. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Janda atau Perawan?
Walau beristri banyak, Engkong Dola mengaku tidak sembarangan memilih pendamping hidup. Semua wanita yang dinikahinya adalah janda. Bukan tanpa sebab. Menurut Dola, janda lebih punya pengalaman ketimbang perawan ting-ting.
"Kalau perawan risikonya tinggi. Saya kan manusiawi juga, kalau menikahi perawan, orang tuanya kasihan karena enggak dapat apa-apa," kata Dola.
ADVERTISEMENT
"Kalau janda kan wajar lah, bapak enggak pernah menyakiti mereka, sebab suka-sama-suka. Terus dilepasnya pun (dicerai) mereka menerima dengan baik-baik," lanjut dia.
Dola memiliki enam orang anak. Empat di antaranya dari pernikahannya dengan Rina, dan dua lainnya dari istri pertamanya. Anak-anaknya semuanya telah berkeluarga dan berpisah dengan orang tuanya.
Engkong Dola bersama isterinya Rina. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Engkong Dola bersama isterinya Rina. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Engkong Dola mengaku meninggalkan kehidupannya sebagai petualang cinta pada tahun 1996. Dia berhenti jadi sopir agar tidak kembali menempuh kehidupan kawin cerai yang melelahkan.
"Kalau enggak salah, '96 bapak sadarnya. Bapak sudah capek. Bapak mau sadar, akhirnya enggak dikasih sama ibu bawah mobil lagi," kata Dola.
Dola dan Rina hidup bersahaja di bawah rindang pohon di daerah perbatasan antara Bekasi dan Jakarta Timur itu sejak 1992. Tanah yang mereka tempati milik pemerintah daerah Jakarta Timur. Karena milik pemerintah, mereka bisa kapan saja terusir dari tempat itu.
ADVERTISEMENT
“Ini tanahnya punya Pemda, tadinya mau dibangun waduk. Nah, tinggal nunggu dipakai aja, bulan depan atau besok kita kan enggak tahu,” terang Dola.
Mereka mengandalkan dari menjual hasil bumi ladang sendiri untuk bikin dapur tetap ngebul. Walau hidup sederhana, namun Dola mengaku bersyukur dengan kehidupannya saat ini.
Engkong Dola semasa muda (baju garis-garis) (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Engkong Dola semasa muda (baju garis-garis) (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Usia yang senja membuat Dola tidak bisa beraktivita terlalu banyak. Mereka pernah punya rutinitas tambahan menjaga cucu-cucu. Walau mengasyikkan, tapi melelahkan sehingga mereka menyerahkan cucu-cucunya ke anak-anak mereka.
"Sakit-sakitan ngurusin cucu, capek. Pas enggak ngerawat cucu, bapak yang ngurusin semua kalau sakit,” kata Rina.
“Bapak juga parah kalau sakitnya, kecapekan. Bapak kalau sakit ibu nangis terus bingung. Ya mendingan kayak sekarang lah, makan enggak makan, ya kita berdua saja Enggak bisa mengandalkan anak,” Imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Mensyukuri apa yang diberikan Tuhan adalah rahasia hidup tenang pasangan ini. Tidak pelit dan ikhlas berbagi adalah kuncinya. Bahkan, kumparan dipaksa untuk membawa pisang dan rambutan hasil kebun Dola, serta jajanan pasar buatan tangan Rina, sebagai oleh-oleh.
"Sekarang kesehariannya tiklak-tikluk aja. Nanam-naman pisang di kebun. Kalau ada pohon yang berbuah, engkong bagi-bagi," kata Dola.
"Saya lebih suka di sini, daripada di kota," lanjut dia lagi.