Sudah Lima Hari Enam WNI Korban Kapal Tenggelam di Jepang Belum Ditemukan

10 Maret 2023 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
Enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang dalam peristiwa kapal terbalik di dekat Perairan Okinawa, Jepang, pada pekan lalu masih belum ditemukan. Sampai Jumat (10/3) proses pencarian masuk hari ke-5.
ADVERTISEMENT
Informasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, dalam sesi jumpa pers yang digelar di Kementerian Luar Negeri RI, pada Jumat (10/3). Judha menerangkan, saat ini proses pencarian oleh penjaga pantai (coast guard) dari otoritas Taiwan dan Jepang masih berlangsung.
Mereka terus menjalin komunikasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Taipei terkait perkembangan proses pencarian ke-6 ABK WNI tersebut.
“Hingga per hari ini, operasi SAR masih tetap dilaksanakan oleh coast guard Jepang dan Taiwan, namun ke-6 ABK WNI yang ada di kapal tersebut belum ditemukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Judha menuturkan sebagian besar ABK diketahui berasal dari Jawa Tengah — ada yang dari Pemalang dan Brebes, juga dari Indramayu, Jawa Barat. Pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan keluarga masing-masing ABK.
ADVERTISEMENT
Adapun satu jenazah yang berhasil ditemukan pada Senin (6/3) terkait insiden terbaliknya kapal itu diketahui bukan merupakan WNI, melainkan kapten kapal yang berkewarganegaraan Taiwan.
Peristiwa kapal tenggelam di dekat terjadi di dekat perairan Okinawa, Jepang, pada Minggu (5/3). Kapal penangkap ikan itu membawa tujuh kru yang terdiri dari satu WN Taiwan dan enam WNI.
Pencarian pada ABK WNI menjadi perhatian khusus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ketika kabar terbaliknya kapal itu muncul, Retno sedang berada di Tokyo. Dia pun langsung berkoordinasi dengan otoritas Jepang demi meminta pengerahan kapal dan pesawat untuk mencari para ABK yang masih hilang.