Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Maraknya aksi begal dan geng motor di Kota Medan, Sumatera Utara, belakangan jadi sorotan. Bahkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution; Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi; hingga TNI ikut membantu Polri membentuk strategi mengatasi aksi begal di wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diungkapkan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, ada dua jenis kejahatan yang marak terjadi di wilayah Polrestabes Medan selama Januari hingga Juni 2023. Yaitu pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 128 kasus, dan pencurian pemberatan (curat) sejumlah 562 kasus.
Angka ini jadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan kasus kriminalitas di Polrestabes lainnya di Sumut. Meski salah satu alasannya adalah cakupan wilayah hukum Polrestabes Medan yang luas.
Sementara itu, untuk seluruh wilayah Sumut, tercatat ada 2.436 kasus curat dan 324 kasus curas di semester pertama 2023. Setelah dicek, di angka ini jadi yang tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data di laman resmi pusiknas.polri.go.id , tercatat ada 321.662 kasus kriminal yang terjadi di seluruh Indonesia selama tahun 2022. Angka ini meningkat sebanyak 14,45% jika dibandingkan tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut juga ditunjukkan ada lebih dari 43 ribu aksi kriminal yang dilaporkan terjadi dan ditindak di wilayah Polda Sumut. Artinya, sebanyak 13,5% penindakan kriminal di tahun 2022 terjadi di Sumut.
Menanggapi kasus kriminalitas yang tinggi di Provinsi Sumatera Utara itu, Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya, di awal kepemimpinannya menyebut bakal melakukan pemetaan terlebih dahulu. Setelah itu baru ia bisa menyusun strategi mengelola keamanan di wilayah Sumut.
“Saya akan mengarahkan seluruh staf saya, para pejabat utama dan Kasatker di jajaran Polda Sumut, dan itu akan memberikan peta, memberikan arah, apa dan bagaimana mengelola keamanan dan ketertiban di wilayah Sumut ini,” kata Agung kepada wartawan Jumat (22/7).
“Saya yakin masyarakat mendambakan bagaimana polisi menciptakan area publik ini aman, nyaman dan bisa menggerakkan semua orang untuk dengan aman bisa melakukan apa saja, memajukan Sumut,” tuturnya.
ADVERTISEMENT