Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Drone menghantam bandara dan menargetkan pangkalan militer di Port Sudan pada Selasa (6/5). Ini adalah serangan hari ketiga yang menargetkan pemerintah yang memihak militer Sudan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Rabu (6/5), sehari sebelumnya depot bahan bakar utama di negara itu diserang, menyebabkan kebakaran besar di wilayah selatan kota yang sempat dianggap sebagai tempat berlindung yang aman bagi ratusan ribu warga yang mengungsi dari perang selama 2 tahun.
Koresponden AFP melaporkan ledakan ledakan keras disertai gumpalan asap terjadi pada pagi hari di kota pelabuhan itu. Satu datang dari arah pelabuhan, dan satunya lagi dari depot bahan bakar di selatan.
"Satu drone menghantam bagian sipil bandara Port Sudan," kata pejabat bandara kepada AFP, 2 hari setelah pangkalan militer pertama kali diserang dalam serangan drone. Tentara menyebut, serangan itu dilakukan oleh kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Seorang sumber menambahkan, semua penerbangan dibatalkan di pintu utama internasional negara itu. Sementara sumber militer mengatakan drone lainnya menargetkan pangkalan militer utama di pusat kota, dan saksi mata melaporkan hotel di dekatnya terkena serangan.
ADVERTISEMENT
Keduanya lokasi itu dekat dengan kediaman Kepala Militer Abdel Fattah al-Burhan, yang berperang dengan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, komandan RSF, sejak April 2023.
Sementara drone ketiga menghantam depot bahan bakar dekat pelabuhan selatan di pusat kota yang padat penduduk. PBB, badan bantuan, dan ratusan ribu warga terlantar yang mengungsi dari Khartoum berada di sana.
Saksi mata di utara kota melaporkan tembakan antipesawat dari pangkalan militer.
RSF semakin mengandalkan drone sejak kehilangan wilayah termasuk hampir semua Khartoum pada Maret lalu, menyerang jauh ke dalam wilayah yang dikuasai militer.