Sudding Ungkap Drama Putri dan Yosua di Magelang, Kapolri Merespons

24 Agustus 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Ny Putri Sambo. Foto: Instagram/@divpropampolri
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Ny Putri Sambo. Foto: Instagram/@divpropampolri
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III Fraksi PAN Sarifuddin Sudding mengungkap sejumlah kronologi peristiwa di Magelang yang memicu skenario penembakan Brigadir Yosua yang didalangi Irjen Ferdy Sambo. Seperti apa kejadiannya?
ADVERTISEMENT
Ia mengaku mendapat informasi dari sejumlah pihak terkait apa yang dilakukan Brigadir Yosua pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati, di Magelang, yang menjadi pemicu tewasnya Yosua.
Berikut urutan peristiwa yang diungkap Suding di Rapat DPR, Rabu (24/ 8):
2 Juli 2022
Putri, Yosua, Ricky, Richard, Kuat, dan seorang ART bernama Susi, berangkat ke Magelang. Mereka ingin melihat anak Sambo dan Putri yang sekolah di sana.
Gambarannya, rumah kecil berlantai 2. Segala aktivitas di rumah itu bisa dilihat.
4 Juli 2022
Di siang hari, Yosua melihat Putri tidur di sofa ruang tamu. Lalu Yosua membopong Putri masuk dalam kamar.
Kuat melihat kejadian ini dan langsung membentak Yosua. Ia meminta Yosua tak menyentuh Putri.
ADVERTISEMENT
"Tanggal 4 Juli ada kejadian di mana Brigadir Yosua pada siang hari si Putri tidur di sofa, di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J ingin membopong, angkat Putri masuk dalam kamar. Lihat kejadian itu si Kuat membentak si Brigadir J tidak melakukan itu dan tidak menyentuh Ibu dan mengurungkan niatnya," kata Sudding.
6 Juli 2022
Pada tanggal 6 Juli, Ferdy Sambo menyusul karena ingin merayakan hari pernikahannya pada malam hari. Sehingga rombongannya bergabung dengan Putri di Magelang.
7 Juli 2022
Kuat melihat Brigadir J berusaha mengendap-endap masuk ke kamar Putri di lantai 2 rumah Magelang. Ia pun menegur, Yosua kemudian lari.
"Kejadian pemicu selanjutnya terjadi. Yakni Kuat melihat Brigadir J berusaha mengendap-endap masuk ke kamar Putri di rumah Magelang," tutur Sudding.
ADVERTISEMENT
Putri menangis. Susi menanyakan ke Kuat apa yang sebenarnya terjadi. Kuat pun menyarankan Putri melapor peristiwa ini ke Sambo.
Pukul 23.00 WIB, Putri akhirnya melapor ke Sambo lewat telepon. Saat itu Putri menangis dan menurut Sudding pakaiannya acak-acakan.
Sambo Murka
Kejadian selanjutnya yang disinggung Sudding yakni skenario penembakan Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang diakui oleh Ferdy Sambo. Yakni akibat adanya peristiwa di Magelang, Ferdy Sambo memutuskan menembak Brigadir Yosua.
"Jam 11 malam Putri nelepon Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J. Ditanya lebih lanjut, [katanya akan] dijelaskan Putri ke Sambo setelah tiba di Jakarta. Mereka berangkat tanggal 8 balik dari Magelang ke Jakarta," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Tiba, dikonfirmasi. Boleh jadi juga Sambo mengkonfirmasi ke ajudan, sehingga muncul kemarahan, emosi, sebagai berikut. Marahlah si Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai [jenderal] bintang 2, di luar nalar kita, diajaklah ke Duren Tiga. Terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan Richard dan juga Sambo, setelah merasa bahwa harkat dan martabat dan kehormatannya sebagai suami dilecehkan," tambah dia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Sudding meminta Kapolri memastikan kebenaran apakah dua kejadian tersebut memang hubungan sebab-akibat. Ia mewanti-wanti, jangan sampai skenario di Magelang itu terus beredar di internet, namun ternyata hoaks.
"Pada titik ini saya ingin konfirmasi benar atau tidak kronologi ini. Supaya luar enggak simpang siur. Ini ada hubungan sebab dan akibat, dan dalam hukum pidana kita kenal itu. Bisa, Pak [dijelaskan]?" tanyanya kepada Kapolri.
ADVERTISEMENT
"Perlu ada kejelasan sehingga masyarakat kita tidak disuguhi berita hoaks yang sengaja diframing. Agendanya merusak institusi Polri, pintu masuknya lewat kasus Sambo," lanjut dia.
Respons Kapolri
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit langsung menjawab singkat pertanyaan Sudding. Kata Sigit, keterangan Sudding mayoritas benar.
"Dari yang disampaikan ada banyak hal yang memang sesuai. Terkait motif ini kami sementara sudah mendapat keterangan dari FS. Namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC, sehingga apa yang kami dapat apalagi posisinya sebagai tersangka apakah berubah atau tidak, sehingga kami dapat kebulatan terkait ini," kata Kapolri.