Sudirman Said: 9 Tahun Instrumen Kontrol Dilemahkan, MK Lumpuh-KPK Dipreteli

3 Maret 2024 3:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Sudirman Said hadiri diskusi Rethinking Indonesia: Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia, Akankah Kita Terpuruk di Hotel Grand Dhika, Sabtu (2/3/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said hadiri diskusi Rethinking Indonesia: Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia, Akankah Kita Terpuruk di Hotel Grand Dhika, Sabtu (2/3/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Eksekutif Co-captain Timnas AMIN, Sudirman Said, mengkritik kondisi pemerintahan saat ini. Ia menilai, saat ini, lembaga-lembaga yang berperan memberikan check and balance justru dalam satu dekade terakhir ini dilemahkan.
ADVERTISEMENT
"Kita dalam masa yang sangat mencemaskan, sebab hari ini seperti sudah tidak ada rem lagi. Dalam 9 atau 10 tahun ini kita menyaksikan, mengalami, saya sharing dengan pandangan para pembicara yang lain, mengalami proses pelumpuhan, pelemahan instrumen kontrol dalam bentuk apa pun," kata Sudirman dalam diskusi di Hotel Grand Dhika, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3).
Saat ini, kata Sudirman, fungsi parlemen cenderung sudah tak berjalan dengan baik lagi. Lembaga-lembaga yang berjalan untuk memonitoring fungsi parlemen pun, menurutnya, sudah berjalan sangat politis.
"Parlemen tidak berfungsi dengan baik, BPK-nya sangat politis sebagai supreme monitor-nya. Bahkan yang namanya the guardian of constitution, MK, pun dilumpuhkan begitu rupa dengan berbagai cara. KPK sudah lama dipreteli," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sudirman mengibaratkan, pemerintah saat ini seperti sebuah mobil yang melaju tanpa rem dan speedometer. Sehingga jalannya tak bisa terkontrol lagi.
"Jadi bukan lagi nubruk hukum, tapi bahkan etik pun sudah diabaikan, sudah disebut dengan 'ndasmu' segala macam. Kira-kira gitu, kan," tutur Sudirman.
Mantan menteri ini pun mengingatkan agar jangan sampai kondisi ini berlanjut terus. Ia khawatir jika tak dihentikan, situasi seperti ini tak bisa dibenahi lagi.
"Kalau kita tidak hati-hati melewati ini semua, kita bisa masuk dalam tahap satu kerusakan yang bisa disebut unfixable, tidak bisa lagi diperbaiki atau kalau pun bisa diperbaiki akan perlu waktu lama sekali," tutupnya.