Sudirman Said soal Kekayaan Sandi: Kalau Naik karena Nilai Tukar Dolar

14 Agustus 2018 16:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laporan LHKPN Sandiaga Uno di KPK, Selasa (14/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Laporan LHKPN Sandiaga Uno di KPK, Selasa (14/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Sandiaga Uno melaporkan harta kekayaannya (LHKPN) ke KPK sebagai syarat mengikuti Pilpres 2019. Bakal cawapres Prabowo tersebut melaporkan LHKPN terakhir kali saat maju sebagai cawagub DKI pada 29 September 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung apakah kekayaan Sandiaga mengalami kenaikan selama hampir dua tahun terakhir, mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang ikut mendampingi Sandiaga itu tak menampik.
Sudirman mengatakan kenaikan total kekayaan dari Sandiaga Uno itu turut dipengaruhi dari naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sejak awal tahun ini. Sehingga, kenaikan nilai tukar dari saat itu Rp 13 ribu per dolar AS menjadi Rp 14.600 per dolar AS saat ini, juga berdampak pada kenaikan nilai mata uang asing yang dimiliki Sandi.
"Nanti, kalau anda lihat websitenya, kenaikannya cukup signifikan. Karena kurs dolar AS terhadap rupiah naik begitu tinggi," ujar Sudirman Said di Gedung KPK, Selasa (14/8).
Cawapres Sandiaga Uno didampingi Sudirman Said melaporkan harta kekayaannya ke KPK, Selasa (14/8/2018).  (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Sandiaga Uno didampingi Sudirman Said melaporkan harta kekayaannya ke KPK, Selasa (14/8/2018). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Tak hanya kenaikan nilai tukar dolar AS, kenaikan harga saham yang dimiliki Sandi juga turut berpengaruh terhadap melonjaknya kekayaan Sandi. Naiknya harga saham di sejumlah perusahaan yang dimiliki Sandi seperti di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk turut menambah pundi-pundi kekayaan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
"Harga saham juga naik, Salah satunya saham di Saratoga, tapi bukan itu aja (sahamnya)," kata Sudirman Said.
Saat ditanya apakah kenaikan saham itu juga termasuk untuk kepemilikan saham Sandiaga di PT Duta Graha Indah (saat ini PT Nusantara Konstruksi Enjiniring) yang telah menjadi tersangka korporasi KPK, Sudirman enggan merinci. Ia meminta kepada awak media agar dapat mengeceknya langsung di website milik KPK.
"Nanti anda lihat di website," tutupnya.
Diketahui saat melapor LHKPN pada September 2016 lalu, kekayaan Sandiaga mencapai Rp 3,8 triliun. Kekayaan Sandiaga yang berupa dolar dari giro dan setara kas mencapai USD 30.247.421. Adapun untuk saham, Sandiaga diketahui memiliki saham di beberapa perusahaan seperti PT Adaro Indonesia sebanyak 640 juta lembar saham dan 700 juta lembar saham di Saratoga Investama Sedaya Tbk.
ADVERTISEMENT